Krokus dan Saffran, Begini Hubungan Bunga Liar yang Tumbuh di Belakang Rumah

Ini adalah bunga liar, crocus atau krokus dalam bahasa jerman.
Saffran yang berharga ini berasal dari bunga krokus.

Berbagai bunga cantik yang saya kenal di Jerman telah saya bagikan pada anda meski itu belum semua saya bagikan. Saya sendiri menjadi lebih senang mengamati dan mempelajari bunga-bunga indah tersebut yang selama ini saya abai memperhatikannya. Pandemi telah membuat saya memperhatikan hal kecil seperti bunga dan merawat tanaman hias.

Bunga cantik yang saya bagikan ada yang memang dibeli di toko bunga untuk dirawat dan ditanam di taman belakang. Sementara ada juga bunga cantik yang memang khusus saya letakkan sebagai tanaman hias di dalam rumah mengingat sekarang adalah musim dingin. Sisanya adalah bunga yang tumbuh liar dan tidak saya beli. Contoh bunga yang tumbuh liar tetapi memikat itu adalah bunga aster dan bunga poppy merah.

Cerita bunga liar masih berlanjut. Bunga liar maksudnya saya memang tidak memeliharanya, melainkan saya mendapati tumbuh sendiri di taman belakang rumah. Siapa sangka bunga cantik ini begitu memikat saya. Saya pun mulai mencari tahu apa nama bunga tersebut. Lihat warna ungunya begitu indah!

Soal bunga, saya banyak bertanya pada ibu mertua karena suami saya sama sekali tidak paham. Dari beliau, saya menjadi paham bahwa bunga tersebut adalah krokus dalam bahasa jerman. Di Indonesia bunga ini disebut bunga crocus, yang lain menyebut bunga ini adalah safron. Padahal saffron itu putik dari bunga ini. Ada juga yang menyebut bunga ini kuma-kuma di Indonesia.

Bunga crocus yang lainnya.

Semula saya ingin membahas saffron tersendiri setelah saya berhasil membuat paella, makanan nasi dan sea food dari Spanyol. Setelah percobaan beberapa kali membuat paella yang saya anggap nasi goreng sea food, pada akhirnya saya menjadi tahu rahasia kuning nasi pada paella. Saffron menjadi bumbu yang diselipkan di antara citarasa paella tersebut.

Saya pun menjadi penasaran untuk membuat nasi biryani yang sudah saya rencanakan untuk dimasak suatu saat nanti. Nasi biryani pun menggunakan saffron yang memberi warna dan citarasa berbeda. Sepertinya alam menghubungkan apa yang menjadi kehendak saya, tak disangka bunga crocus ini bisa tumbuh begitu saja di belakang rumah.

Selama ini saya tak banyak kenal dengan saffron yang sering saya nikmati saat bertandang di restoran India atau restoran Timur Tengah. Kerap beberapa pesanan saya, diletakkan saffron sebagai hiasan. Rupanya saffron itu juga memiliki makna tersendiri, tidak hanya sebagai dekorasi.

Jika masakan di Indonesia biasa menggunakan kunyit untuk memberi warna kuning pada masakan, kini saya mengenal saffron. Saffron itu ternyata punya harga jual tinggi juga karena saffron itu dibutuhkan dalam dunia kuliner berbagai masakan dunia.

Sayangnya saya tak pandai membudidayakan tanaman di rumah untuk dijual dan menjadi bisnis tersendiri. Saya masih menikmati apa yang tersedia dan tertanam di taman belakang untuk konsumsi sendiri.

Di saat musim dingin dan cuaca yang tak bisa tertebak, saya mendapati hadiah bunga crocus yang tumbuh liar. Sementara saya sedang mencari tahu soal saffran, saya mendapati bunganya langsung di hadapan saya.

Hukum alam mungkin. Tak mudah dimengerti bahwa alam akan menjawab keingintahuan kita tentang sesuatu hal agar kita percaya bahwa hidup berisi keajaiban-keajaiban kecil yang tidak diduga.

4 thoughts on “Krokus dan Saffran, Begini Hubungan Bunga Liar yang Tumbuh di Belakang Rumah

    1. Crocus bloom early in the year, Anna, and sometimes they do so before the official start of spring, but I think they are still considered spring flowers. At least in my mind they are, so when I see them blooming early in the year, they signal that spring is around the corner.

      Liked by 1 person

    2. Aha! It is possible happening in this time due to unpredictable weather. I was amazed they are really beautiful growing good eventhough it was still cold outside.

      Thanks, dear Tanja! Have a nice day☕

      Liked by 1 person

Leave a reply to tanjabrittonwriter Cancel reply