Ini adalah Reblog yang sudah tayang dengan judul sama pada 9 September 2015.
Seorang oma duduk di hadapanku siang itu. Ia seperti memerlukan bantuan untuk menulis sesuatu di kartu pos yang akan ditulisnya.
Aku memang sedang berada di kantor pos yang menjadi landmark kota. Aku mampir sebentar untuk mengambil gambar yang menurutku menarik untuk dijadikan objek foto.
Selang beberapa lama aku duduk, oma tersebut duduk bersebelahan denganku dan mengaduk-aduk tasnya seperti mencari sesuatu. Aku ingin membantunya, tetapi sepertinya ia sudah menemukan pena yang dicarinya.
“Please, help me dear!” seru oma itu menarik tanganku.
Ia bisa berbahasa inggris rupanya. Hebat! Ia meminta bantuanku untuk menuliskan kalimat di kartu pos sebelum dikirimnya.
Aku langsung mengiyakan dan duduk di sebelahnya. Di jaman komunikasi dua jari seperti ini, masih ada seorang nenek yang berkirim pesan lewat kartu pos. Aku mengaguminya. Mungkin kalimat itu penting sehingga perlu dikirim dalam kartu pos, pikirku.
Anda tahu, apa yang harus aku tulis dalam kartu pos itu?
“You’ll never find a peace in outside world unless you find it inside yourself first” aku menulis kalimat tersebut dalam kartu pos bergambar panaroma alam.
Sebelum tandatangan dibubuhkannya dalam kartu pos itu, ia memintaku menuliskan, “with love, your grandma” di bawah kalimat tersebut. Aku mengiyakan kembali.
Ketika aku akan berpamitan pulang, nenek itu mengatakan dengan aksen Bahasa Inggris yang bagus sekali agar aku tetap tinggal sementara ia mengeposkan kartu tersebut. Lagi-lagi aku menuruti meski aku akan menolak jika ia ingin memberikan imbalan padaku karena membantunya.
Setengah jam berlalu, oma datang dengan wajah berseri-seri. Sepertinya ia berhasil mengirimkan kartu pos itu. Ia mulai menyelediki diriku dengan beberapa pertanyaan standar seperti darimana asalku, mengapa aku ada di sini, dsb.
****
Siang itu, seorang oma mengajariku tentang kedamaian seperti yang aku rangkum berikut:
- Tidak pernah mencemaskan apa yang sudah terjadi di masa lalu dan apa yang akan terjadi di masa depan. Biarkanlah masa lalu menjadi kenangan dan masa depan tumbuh jadi harapan! Mereka yang penuh kedamaian paham betul bahwa hidup ini adalah sebuah perjalanan yang tidak mungkin untuk bisa kembali lagi, sementara destinasi kita masih jauh di hadapan.
- Jika kita tidak bisa berdamai dengan diri sendiri, bagaimana bisa kita berdamai dengan orang lain? Luangkan waktu sejenak untuk menemukan kedamaian dalam diri dengan meditasi, berdoa, menulis buku harian, dsb. Lakukan “me time” yang membuat anda merasa nyaman dan menyenangkan diri sendiri.
- Berhentilah berpikir yang berlebihan tentang sesuatu hal, biarkan semua terjadi apa adanya! Pikiran “monyet” yang selalu melompat ke sana kemari adalah salah satu yang acapkali dialami saat kita mengambil waktu untuk merenung. Hey, setiap orang selalu punya masalah. Setiap rencana tidak selalu berjalan mulus. Beri motivasi diri sendiri bahwa segala sesuatu tidak pernah berjalan dengan sempurna, hambatan atau kendala adalah wajar.
- Kedamaian tidak terletak pada pikiran atau perasaan tetapi pemahaman. Jika kita sudah berhasil memahami apa pun yang terjadi, kita akan tahu bagaimana arti damai sesungguhnya.
Bagaimana kedamaian menurut anda sendiri?