Masa Adven yang dirayakan dalam liturgi gereja Katolik dimulai dari penyalaan lilin Advent (=Weihnachtskranz) pertama dari empat lilin yang akan dinyalakan. Namun tradisi Natal lainnya yang menarik adalah perayaan Santo Nikolaus yang disebut Nikolaustag. Menariknya tradisi ini banyak dikenal oleh anak-anak.
Suami saya bercerita bahwa dia menyelipkan keinginan hadiahnya dalam kaus kaki. Dia menunggu hingga Nikolaustag untuk mendapatkan hadiah Natal. Dia pun segera memperoleh apa yang diinginkannya. Belakangan dia sadar bahwa hadiah Natal itu diberikan oleh mertua saya.
Di Nikolaustag, saya juga pernah mendapatkan cokelat berbentuk Sinterklas dan manisan yang diberikan rekan kerja. Jadi ada berbagai cara orang-orang di sini merayakan Nikolaustag. Namun pastinya Nikolaustag disukai di negara-negara Eropa dengan tradisi yang beraneka ragam, seperti Rusia, Spanyol atau Eropa Timur.
Saya sendiri lebih mengenalnya Sinterklas sejak di Indonesia saat saya merayakan Natal di masa kecil. Saya ingat bahwa sosok Sinterklas adalah sosok penyayang anak-anak dan suka memberikan hadiah. Bahkan saya mempercayai sosok Sinterklas yang saya kenal sejak anak-anak.
Nikolaustag, Santa Klaus atau Sinterklas memang dirayakan dalam liturgi gereja Katolik tiap 6 Desember. Santo Nikolaus yang dimaksud berasal dari Provinsi Myra yang berada di Asia Kecil yang masa itu masuk dalam area kekuasaan Byzantium. Itu sebab dikenal sebagai Santo Nikolaus dari Myra. Santo Nikolaus lahir di Patara, daerah yang dianggap dekat dengan Antalya dan diperkirakan lahir antara tahun 270 dan 286 Masehi.
Dia adalah seorang Uskup yang banyak melayani umat dan jemaat Kristen masa itu di Provinsi Myra, area di Asia Kecil yang dulu masuk kekuasaan Byzantium. Santo Nikolaus adalah seorang uskup yang saleh. Dia banyak membantu orang miskin. Diduga dia wafat tanggal 6 Desember.
Kisah hidupnya banyak diakui berbagai denominasi Kristen. Citra Uskup yang baik hati melekat pada Santo Nikolaus. Tradisi memberikan hadiah menjelang Natal melekat pada Santo Nikolaus, terutama anak-anak. Martin Luther, pencetus reformasi Gereja mengubah tradisi tersebut menjadi hadiah Natal disampaikan pada Hari Raya Natal, bukan 6 Desember. Itu yang terjadi di Abad Pertengahan di Eropa.
Sampai sekarang di belahan dunia lainnya masih punya tradisi yang berbeda-beda merayakan Santo Nikolaus. Gereja Ortodoks dan Gereja Koptik Kristen juga menghormati Santo Nikolaus ini. Di Jerman, hari ini tidak libur tetapi kemeriahan perayaan Santo Nikolaus terjadi pada taman kanak-kanak dan Sekolah.