Menjelang Natal, saya ceritakan perjalanan ke katedral Milan yang mempesona itu. Saya merasa tak memercayai bisa datang ke salah satu katedral terindah di dunia ini. Anda bisa lihat bangunannya tampak begitu detil mempesona yang saya yakin Anda juga mengamini bila melihat Katedral Milan ini.
Kebanyakan orang datang ke Kota Mode, Milan untuk melihat berbagai pertunjukkan fashion, tetapi itu berbeda buat kami berdua. Ketika suami selesai dengan kunjungan bisnisnya, saya meminta dia untuk pergi ke Katedral ini.
Kami sebenarnya sudah lelah, di mana jarak parkir mobil parkir dan katedral sekitar 45 menit berjalan kaki. Bagaimana pun begitu sulitnya kami mendapatkan parkir di Kota Mode, Milan. Cerita soal parkir mobil di Milan, kami lanjutkan pada artikel lainnya.
Letak Katedral itu di pusat kota. Saya sarankan Anda berjalan kaki atau naik kendaraan umum untuk menjangkaunya. Begitu tiba, lokasi Katedral tampak dipenuhi wisatawan dan warga yang berbelanja di area dekat Kota Mode itu. Kami berputar-putar dua kali hanya untuk mencari lokasi tiket masuk Katedral. Kami hampir menyerah dan membatalkan saja.
Di depan Shopping Center, ada tampak antrian. Kami pun mengikuti antrian dengan segala tas bawaan kami pun harus diperiksa detil. Sesuai peraturan di Uni Eropa, kami harus menunjukkan elektronik vaksin kepada petugas. Petugas akan scan barcode yang tersedia. Ternyata kami salah antrian. Antrian tersebut adalah turis menuju menara Katedral dan bagian atas sekitar Katedral. Kami keluar dan putuskan pulang ke hotel.
Ketika kami putuskan untuk kembali ke hotel, pada akhirnya kami membaca informasi petunjuk loket pembelian tiket masuk Katedral. Kami mengantri lagi dan kami harus menunjukkan elektronik vaksin kepada petugas. Selesai diperiksa, kami menunggu giliran membeli tiket masuk. Satu orang dikenakan 5€.
Sambil menunggu giliran, saya membaca berbagai informasi petunjuk tentang Katedral yang ingin dikunjungi. Wow! Katedral yang akan dikunjungi ini telah dibangun selama enam abad. Bahkan begitu tiba di sana, kami masih melihat renovasi dan perbaikan di sana-sini. Artinya, pemeliharaan Katedral ini tidak berakhir sehingga layak bahwa katedral ini adalah salah satu Katedral yang mempesona di dunia.
Saya pikir saya tidak ingin tiba di depan Katedral dan berfoto saja. Saya ingin berdiam dan sejenak berdoa. Setidaknya saya tidak lupa berkunjung ke rumah Tuhan, apalagi di saat situasi pandemi yang tak menentu. Datang ke rumah Tuhan seperti membuat saya yakin bahwa Dia tidak akan meninggalkan kita.
Nantikan cerita lengkap saya lagi tentang Katedral Milan ini selanjutnya dan bagaimana penampakan bagian dalamnya.
thats nice
LikeLike