Natal bukan hanya perayaan keagamaan saja, di sebagian belahan bumi lainnya merayakan Natal sebagai bagian dari gaya hidup. Kesibukan menyiapkan Natal menjadi pengalaman tersendiri yang berbeda dari momen-momen kehidupan lainnya. Menyiapkan bingkisan Natal untuk orang yang dikasihi, mendekorasi rumah hingga mengatur pertemuan dengan keluarga adalah bagian kesibukan Natal.
Siapa sangka momen kemeriahan Natal menjadi stress tersendiri bagi sebagian kecil orang yang merasakan. Stress terjadi ketika tuntutan hidup tidak sesuai dengan realita yang terjadi. Belum lagi orang yang mengalami stress tidak bisa mengendalikannya.
Berikut lima cara praktis agar terhindar dari stress saat Natal:
1. Susun rencana
Hidup tanpa rencana bagi sebagian orang tidak masalah, tetapi ini justru bumerang karena pada akhirnya mereka protes dan bertambah stress. Bayangkan bahwa kita punya rencana atas pertemuan yang diagendakan atau rencana pengeluaran yang dibelanjakan. Dengan begitu, kita sudah bisa mengontrol sedini mungkin konsekuensi yang tidak dikehendaki.
Daripada stress, buat rencana sebelum Natal tiba. Rencana liburan dari hari pertama hingga hari terakhir. Anggaran apa saja yang dikeluarkan untuk Natal, apakah kita perlu mengeluarkan uang untuk belanja ini dan itu? Padahal tahun ini kita tidak melakukan Open Hause misalnya.
2. Hindari konflik
Hari Raya Natal memberikan kedamaian buat siapa saja. Seorang teman mengaku stress tiap Natal karena dia harus bersitegang dengan Ayahnya untuk mengatur dekorasi Natal. Konflik lain adalah menyiapkan liburan Natal yang kerap menimbulkan ketidaksepakatan dan kesalahpahaman.
Agar Anda tidak stress, siapkan amunisi untuk menerima keputusan bersama sebagai keputusan yang sehat. Mengapa? Bukankah Natal membawa sukacita, bukan pertengkaran? Terima kemeriahan bersama keluarga dan orang lain sebagai kesempatan sekali dalam setahun. Toh, kita tidak dibuat stress dengan persiapan apalagi pertengkaran dengan yang lain.
3. Cukup tidur
Bagaimana pun pola tidur dan durasi tidur mempengaruhi suasana hati. Karena libur, Anda menjadi tidak tidur. Begitu asyiknya berkumpul dengan keluarga dan orang lain, pola tidur Anda tidak sehat. Tidur berkualitas adalah kebutuhan. Bukan berarti libur Natal membuat pola tidur berantakan dan menambah jam tidur yang tidak semestinya.
4. Kontrol Asupan Nutrisi
Hari Raya Natal identik dengan penganan manisan dan gula yang mungkin membuat suasana hati Anda terpengaruh. Hari Raya Natal dipenuhi tawaran makanan-makanan yang berlemak hingga pola makan yang berantakan. Waspada bahwa asupan nutrisi itu juga mempengaruhi suasana hati juga.
Tak hanya makanan saja, minuman juga. Kelebihan minuman soda, tinggi kadar gula hingga kadar alkohol akan menambah daftar panjang hidup tak sehat. Bagaimana pun sehat dimulai dari bagaimana Anda mengontrol apa yang dikonsumsi.
5. Bergabung dengan kegiatan amal dan sosial
Mengikuti kegiatan amal dan sosial akan membantu Anda menikmati Hari Raya Natal yang berbeda. Anda pasti akan mendapatkan pengalaman yang berbeda saat suasana Natal berbagi dengan orang yang tak dikenal dan membutuhkan. Selama ini Natal biasa Anda lakukan dengan orang-orang dikenal, mengapa tidak mengisinya dengan orang-orang tak dikenal dan berkebutuhan khusus?
Isi liburan Natal Anda dengan sesuatu yang berarti dan bermakna untuk orang lain. Percayalah berbuat baik itu akan berdampak baik bagi jiwa Anda, terutama bila itu menjadi bagian dari pengamalan hidup di hari Natal.
Kesimpulan
Siapa pun Anda, Natal adalah kesempatan satu tahun sekali untuk memberikan rasa kebersamaan dalam keluarga. Natal bukan sesuatu perayaan kemewahan, melainkan Natal menjadi momen kesederhanaan saat kita bisa berbagi dengan orang lain. Sederhana merayakan Natal adalah saat hidup kita dipenuhi sukacita dan kedamaian.
Selamat menjelang Malam Kudus!
Very nice
LikeLiked by 1 person
LikeLiked by 1 person
Merry Christmas GP 🎄☃️
LikeLiked by 1 person