Seberapa Niat Kita Berkomitmen pada Resolusi Tahun Baru

Tahun baru, resolusi baru. Pendapat ini mungkin dilakukan oleh kelompok pertama, yakni sebagian orang yang terbiasa punya resolusi di tahun yang baru. Namun ada juga orang yang tidak terbiasa membuat resolusi baru. Kelompok terakhir adalah orang yang punya resolusi baru tetapi pada akhirnya tidak menjalani sepenuhnya. Andakah itu?

Rupanya Anda yang punya resolusi di tahun baru tetapi tidak menjalankan sepenuhnya adalah hal yang lumrah. Wajar jika kebanyakan orang di dunia ini tidak bisa memenuhi resolusi yang dibuatnya di tahun baru. Anda tidak sendirian.

Tahukah Anda bahwa sebagian besar orang yang menuliskan resolusi di tahun baru telah melanggar niat mereka dalam hitungan yang cepat? Artinya orang tidak mampu memenuhi resolusi mereka pada Minggu kedua Februari. Itu laporan U.S News dan World Report.

Niat menekuni resolusi bisa jadi hanya semangat di awal saja. Gairah itu perlahan memudar ketika semangat menurun atau orang lupa berkomitmen seperti menguap. Mengapa itu terjadi? Karena orang memang senang pada harapan.

Siapa pun berharap yang terbaik, bahkan di awal tahun. Begitulah harapan yang membawa opportunistic di awal tahun seperti yang dilakukan ribuan tahun lalu oleh masyarakat Babylonia. Harapan itu diwujudkan dalam bentuk resolusi di tahun yang baru.

Niat menjalani resolusi itu bergantung pada bagaimana Anda berkomitmen untuk melakukannya. Mulailah dari hal kecil untuk mewujudkannya. Jika Anda tak bisa mewujudkannya di seluruh tahun, bagi lagi menjadi per bulan sehingga lebih mudah.

Selamat memasuki tahun yang baru dan semangat menjalani resolusi baru!

CATATAN: Per 1 Januari 2022, kolom komentar ditutup mengingat kesibukan saya saat ini. Jika punya pertanyaan terkait blog, sila kontak di info@liwunfamily.com atau tinggalkan pesan di akun Facebook Anna Liwun atau Instagram liwunanna.