Petunien, Bunga Musim Panas dengan Warna yang Cerah

Musim panas tahun lalu kami tidak berlibur ke mana pun sebagaimana umumnya. Saya dan suami benar-benar menghabiskan waktu berdiam di rumah karena situasi pandemi dan proses kedukaan yang kami alami berdua. Kami sama-sama kehilangan ayah kandung tercinta.

Alhasil kami pun menyibukkan diri di rumah, termasuk merawat kebun belakang rumah. Dua bunga petunia ini menggoda kami karena warnanya yang cerah. Kami tak menyangka keindahan warnanya telah menghiasi liburan musim panas kami di rumah. Saya banyak bertanya soal bunga pada ibu mertua.

Warna bunga petunia itu secerah bunga geranium. Apalagi beberapa tetangga kami meletakkan bunga ini di balkon rumah. Warna merah dan kuning seperti ini saja sudah seperti warna lampu lalu lintas. Memang bunga petunia ini cocok di musim panas.

Tunas panjang bunga ini yang menjorok seolah bunga ini tak perlu pot. Tren bunga petunia katanya sih tiap musim panas memikat orang-orang di sini untuk menghiasi musim panas mereka dengan bunga-bunga cantik. Bahkan penjualan bunga-bunga telah tersedia di supermarket saat musim dingin berakhir.

Bunga petunia ini senang dengan sinar matahari. Mereka dibiarkan tumbuh dengan warna cantik yang hangat. Itu sebab bunga yang berasal dari Amerika Selatan paling baik dekat dengan sinar matahari. Meski begitu, perhatikan pula bunga ini tidak terlalu dibiarkan di Outdoor saat hujan deras.

Air yang basah dan berlumpur juga sangat mengganggu kesuburan bunga ini. Saran ibu mertua adalah kita segera memindahkan pot kalau hujan deras tiba. Saran lainnya adalah menanamnya di pot bergantung dengan sinar matahari parsial.

Di Indonesia bunga petunia ini sangat baik tumbuhnya karena banyak mendapatkan sinar matahari. Penyiramannya pun tidak intens, cukup selang 3-4 hari. Untuk bunga yang tak mekar baik, kita bisa mencubit bunga sehingga tidak mengganggu keindahan bunganya.

Apa Anda juga tertarik menanam bunga petunia?