
Berbagai makanan mancanegara kerap menghiasi website ini, pertanyaan muncul bagaimana makanan Indonesia? Indonesia sebagai kampung halaman memiliki citarasa sendiri.
Sebut saja mi dengan versi kuah atau goreng yang hanya nikmat disantap kala saya berada di Indonesia. Karena kerinduan menikmati mi berkuah muncul, saya sempat membelinya ketika akan kembali ke Jerman.
Restoran yang menyajikan kuliner citarasa Asia dan berlokasi di terminal Bandara Soekarno-Hatta ini menjadi labuhan terakhir menikmati kuliner Indonesia.
Suami saya tidak ingin mencoba menu baru. Cukup untuknya nasi goreng yang dinikmati berbeda-beda tiap restoran. Sementara saya memantapkan pilihan pada mi berkuah.
Sewaktu masih di Indonesia dulu, restoran ini belum pernah saya kunjungi sehingga ini adalah pengalaman saya memesannya. Saya memilih menu yang tidak tersedia di daftar menu. Loh!
Saya meminta ke pramusaji, bisakah mi dan topping yang berbeda? Jawabannya bisa. Akhirnya saya memesan mi seperti yang diinginkan dan topping ikan Terri yang crunchy.
Datang pesanan sesuai permintaan dan rasanya nikmat seperti yang belum pernah dirasakan. Kebanyakan mi berkuah adalah rasa daging sapi, daging ayam atau kuah jamur. Saya memilih mi berkuah jamur.
Ngomong-ngomong soal jamur, nanti saya akan bahas secara khusus lagi.
Saya suka mi pesanan saya dengan topping ikan teri yang gurih. Ini pertama kali saya mencoba mi dengan topping ikan gurih. Saya menganggap seperti bubur manado dengan topping ikan teri.
Jujur pesanan saya sangat nikmat sekali. Selain kuah, topping dan mi yang nikmat, saya perhatikan unsur lainnya adalah daun penyertanya.
Selain daun bawang, saya pikir ada daun ubi. Tekstur daun yang jarang saya temui di Indonesia kalau memesan mi berkuah. Mereka biasanya meletakkan daun bawang, tauge atau sawi.
Kreativitas ini perlu menjadi pertimbangan atau dijelaskan di daftar menu isian makanan yang dipesan apalagi restoran yang terletak di bandara terbesar di Jakarta menjadi tumpuan turis mancanegara.
Bagaimana menurut Anda?