
Salah satu kuliner Indonesia yang baru saya ketahui saat tiba di Jerman adalah babi guling. Kuliner ini diceritakan oleh kenalan asal Jerman yang kerap berlibur ke Bali.
Saat mereka bertanya, saya justru tidak bisa menjawab pertanyaan mereka tentang pembuatannya. Bahkan saya tidak tahu bagaimana bentuk dan tampilannya.
Pada akhirnya ketika kami menyambangi Pulau Dewata, saya pun langsung mencari kuliner tersebut. Kedua porsi Babi Guling ini dipesan di lokasi yang berbeda di Bali sehingga saya bisa menemukan persamaan dan perbedaan keduanya.
Begitu tiba di Singaraja, kami sempatkan mampir ke restoran Babi Guling yang terkenal. Saya bisa memahami bahwa itu adalah restoran terkenal dari akun media sosial dan berbagai foto turis yang mampir ke situ.

Harga satu porsi Babi Guling yang terdiri atas nasi, sayuran, sate, suwiran daging, sop hingga kulit babi adalah 25 ribu rupiah. Rasanya benar-benar nikmat untuk saya yang jarang merasakan kuliner daging babi yang kaya rempah.
Rupanya kuliner Babi Guling sedang jadi incaran turis yang datang ke Bali. Buktinya kenalan yang dikenal di hotel bersama kami pun menjelaskan keinginannya untuk mencoba Babi Guling.
Di Denpasar tersedia beberapa restoran terkenal yang menjual Babi Guling, sementara dua restoran yang menjadi pesanan kami terletak di luar Denpasar.
Pesanan Babi Guling lainnya adalah saat kami menghampiri Tabanan. Pesanan Babi Guling tampak identik, hanya berbeda pada sop dan sambalnya saja.
Sekarang saya sudah siap menjawab kalau ada yang bertanya tentang Babi Guling. Bahkan kalau mereka bertanya asal kata “Guling” itu sendiri.
Bagaimana pendapat Anda soal Babi Guling?