
Hari baik atau hari buruk, siapa bisa menebak? Namun begitu apapun yang terjadi, baik atau buruk, tidak akan membuat kita parah arang karena kendali suasana hati ada di dalam diri sendiri.
Oleh karena itu, berikut 5 saran yang bisa dilakukan kalau kita mengalami hari yang buruk. Bisa jadi 5 cara ini membangkitkan semangat untuk tidak mudah menyerah.
1. Ambil jeda dan minum segelas air putih.
Ketika hari buruk terjadi, keputusan untuk bangkit ada di tangan kita. Kita yang memutuskan dan mengambil hikmahnya. Caranya adalah mengambil jeda dari waktu yang sedang Anda lewati.
Mengambil jeda berarti Anda melepaskan kerisauan atau kegelisahan sementara dan melihatnya dari perspektif lainnya. Mungkin itu buruk buat Anda, tetapi bagi orang lain belum tentu.
Apapun minuman favorit Anda, tetapi air putih adalah “senjata” untuk menenangkan emosi setiap orang. Air putih dianggap paling mujarab loh. Air putih kerap tersedia di berbagai kesempatan karena penting untuk fungsi otak.
Banyak minum air putih sangat baik untuk meningkatkan konsentrasi dan meningkatkan fungsi otak. Oh ya, terkadang kalau stress kita sampai lupa minum. Padahal air penting dalam kondisi tubuh darurat.
Baca: Saat Memutuskan, Pertimbangkan 5 Faktor Berikut
2. Atur pernafasan dan bersikap rileks
Saat hari buruk terjadi yang membuat kita stress dan tegang, kita lupa untuk bersikap rileks. Cara untuk melakukan rileksasi adalah mengatur pernafasan yang dilakukan untuk melawan kegugupan dan mengurangi stres.
Duduklah tegak, rilekskan bahu dan leher Anda. Bernafaslah secara tenang sehingga Anda merasa nyaman.
Bagaimana pun mengatur pernafasan dan bersikap rileks akan membantu Anda menemukan kedamaian batin.
Baca: Rehat Sejenak? 5 Cara Ini Bisa Dicoba
3. Tetap konsumsi makanan bernutrisi
Saat hari buruk terjadi, kita menjadi stres dan seolah hormon membuat pencernaan kita bermasalah. Karena begitu buruknya hari yang buruk bukan berarti pola makan berantakan dan tidak bernutrisi.
Lingkaran setan sudah dilalui bukan berarti makanan kita pun menjadi berlemak, makan terlalu cepat atau makan terlalu banyak. Nutrisi yang tidak sehat pada makanan tentu membuat kita sulit berkonsentrasi.
Perbanyaklah buah dan vitamin yang memberi kita vitamin dan nutrisi yang baik untuk tubuh. Bagaimana pun vitamin sangat diperlukan untuk kesehatan jiwa, apalagi saat kita baru saja melewati hari yang buruk.
Baca: Apa yang Membuat Saya Tetap Sehat?
4. Membaca kutipan favorit
Jika kita tidak punya koleksi buku-buku “self help” atau buku-buku motivasi, kita bisa mencari di internet melalui kutipan kata-kata bijaksana.
Kata-kata motivasi dan membaca buku diharapkan memacu semangat diri agar tidak larut dalam masalah yang dihadapi.
Bahkan, kalimat-kalimat yang positif bisa kita teriakkan sebagai motivasi pembangkit diri, seperti: “Saya pasti bisa!”; “Berpikirlah positif!”; “Saya berani mengambil keputusan.” Hindari kata afirmasi dengan awalan “Jangan” atau “Tidak”. Misalnya, kalimat saya tidak takut diganti menjadi saya berani.
Teriakkan lebih keras jika kita merasa kalimat-kalimat positif tersebut sangat baik untuk kita.
Tokoh dunia yang pernah hidup dan mengukir sejarah pun berawal dari titik nol dan tak selamanya mulus dilewati.
Dengan membaca biografi atau sepenggal kita mereka, diharapkan kita termotivasi untuk bangkit dari kegagalan hidup sebagaimana yang mereka alami.
Baca: 5 Cara Bangkitkan Semangat Hidup
5. Bercerita
Pernahkah Anda punya masalah lalu tak berani bercerita kepada A atau B hanya karena Anda takut dinilai atau dihakimi?
Pernahkah Anda punya suatu aib untuk diungkapkan tetapi ragu untuk menceritakan pada teman karena takut difitnah atau dijadikan bahan gosip?
Sahabat terbaik adalah teman yang membuat kita berani bercerita aib tanpa takut dihakimi. Dia adalah orang yang bisa menerima kekurangan atau kesalahan kita, sehingga mendukung kita memperbaikinya untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Adakah itu?
Bercerita adalah cara kita mengekspresikan luapan emosi yang mungkin tidak terbendung. Bercerita akan membantu kita mempercayai bahwa kita tidak sendirian dalam menghadapi hari yang buruk.
Baca: 5 Ciri Teman Terbaik yang Patut Dimiliki
Kesimpulan
Baik atau buruk tidak ditentukan pada peristiwa yang terjadi tetapi pada bagaimana Anda memandang peristiwa tersebut. Jika itu baik, jadikanlah pengalaman. Sebaliknya, jika itu buruk maka jadikanlah pelajaran.