Linz, Austria (6): Gereja Katolik St. Yohanes Penginjil di Aigen-Schlägl

Tampak samping dengan pemandangan air mancur.

Pada Minggu Advent pertama, saya bercerita tentang kunjungan ke negeri tetangga tepatnya di Gereja Santo Yohanes Penginjil yang berada di bawah Keuskupan Linz, Austria.

Nama sebenarnya adalah Die Pfarrkirche Aigen im Mühlkreis – die Heiligen Johannes Evangelist, letaknya tak jauh di sekitar perbatasan Jerman – Ceko.

Kiri: pintu masuk. Kanan: masih tampak samping.

Kami berkunjung saat musim panas lalu setelah menyambangi area Böhmerwald, yang berdekatan dengan negara Ceko. Di kota Aigen-Schlägl terdapat juga biara yang letaknya tak jauh dari Paroki St. Yohanes Penginjil.

Gereja di Keuskupan Linz tampak memiliki arsitektur yang mirip. Seperti kunjungan kami Dom Linz yang bergaya arsitektur Gotik. Demikian pula ada Gereja Katolik yang sangat cantik di puncak bukit yang diabadikan beberapa waktu lalu. Nah, Gereja terakhir ini juga memakai batu yang mendominasi bangunan.

Bagian dalam Gereja.

Arsitektur bangunan ini berbeda dari kebanyakan Gereja Katolik di Bavaria, Jerman. Bangunan lebih didominasi bata merah dan batu kali yang membuat suasana dalam Gereja begitu sejuk ketika suhu di luar begitu panas saat musim panas lalu.

Rupanya memang Gereja mengalami beberapa kali perbaikan. Konon Paroki ini telah ada sejak 1411, dimana semula arsitektur Gereja didominasi gaya Gotik pada tahun 1484. Kami penasaran dengan suasana dan bangunan Gereja yang begitu menjulang aktraktif di pusat kota kecil Austria.

Altar.

Berbagai peristiwa dunia telah dilewati oleh Gereja ini, termasuk In Memoriam Perang Dunia yang diletakkan di dekat pintu masuk utama. Sebuah prasasti terpasang waktu pembangunan Gereja selesai. Ya, tahun 1991 Gereja selesai direnovasi.

Konon pernah terjadi kebakaran hebat pada Gereja ini abad 19. Usulan renovasi Gereja dilakukan di awal tahun 1900-an. Apa daya gaya arsitektur pun mengalami perubahan karena pemugaran Gereja, yang semula bergaya arsitektur Gotik tersebut.

Organ di bagian atas belakang sebagaimana umumnya.

Begitulah kunjungan kami dalam rangka Minggu Advent pertama, jelang Hari Raya Natal. Di tengah kesibukan berziarah di dunia ini, setidaknya kami tak lupa sejenak berdiam di rumah Tuhan.

Advertisement