Nikolaustag: Murah Hati dan Keajaiban Hidup

Hari ini di Jerman dirayakan sebagai Nikolaustag, di mana ini menjadi pesta yang dirayakan untuk memperingati orang kudus Santo Nikolaus yang adalah seorang Uskup yang pernah hidup pada abad 3.

Santo Nikolaus dikenal sebagai seorang yang murah hati dan suka menolong. Itu sebab figurnya masih dikenang hingga sekarang terutama untuk umat Gereja Timur dan Ortodoks.

Baca: Ini yang Perlu Diketahui dari Nikolaustag

Berbicara tentang Nikolaustag atau Santo Nikolaus tidak terlepas dari hadiah yang dinanti-nantikan. Siapa sih yang tak suka mendapatkan hadiah?

Sejak saya di Jerman, saya melihat keriaan tersebut bersama teman-teman dari Rusia dan Eropa Timur dalam merayakan Nikolaustag atau Saint Nicholas day. Mereka pun tak segan memberikan saya hadiah kecil pada saat Nikolaustag tersebut.

Baca: 10 Hal yang berkaitan dengan Natal di Jerman

Belakangan saya mencari tahu, apa dan mengapa Nikolaustag di artikel sebelumnya yang bisa Anda baca sendiri di klik yang ditautkan. Namun apa pesan dan makna Nikolaustag itu sendiri yang kemudian membuat saya menuliskannya pada Anda.

Figur Santo Nikolaus digambarkan sebagai seorang yang murah hati sehingga simbol Nikolaustag adalah pemberian hadiah. Legenda anak baik dan anak jahat melekat dalam ingatan saya sewaktu masih anak-anak sehingga saya bisa mendapatkan hadiah dari Sinterklas (=Santo Nikolaus) pada saat Natal kalau saya adalah anak baik.

Baca: Seberapa Penting Hadiah Natal?

Tak hanya mendapatkan hadiah saja, Santo Nikolaus (=Sinterklas) mengajari saya dan anak-anak untuk bersikap murah hati. Anak-anak yang datang dalam pertemuan dengan Sinterklas membawa hadiah juga. Belakangan saya baru tahu bahwa hadiah-hadiah itu disumbangkan untuk anak-anak lain yang memerlukannya.

Artinya Natal dirayakan sebagai perayaan sukacita untuk memberi dan menerima. Itu pesan ayah saya sewaktu saya masih kecil. Dengan memberi, kita menerima. Oleh karena itu figur Sinterklas (=penyebutan Santo Nikolaus saat saya masih anak-anak di Indonesia) dikenal sebagai sosok murah hati.

Legenda lain menyebutkan bagaimana Santo Nikolaus menyelamatkan hidup para nelayan dan pekerja kapal. Saya lupa saya pernah datang ke negara di dekat laut, saya menemukan Santo Nikolaus sebagai pelindung para anak buah kapal/nahkoda kapal.

Baca: 3 Tanaman Dekorasi Natal

Ada legenda yang menyebutkan bahwa Santo Nikolaus menyelamatkan mereka saat terjadi bahaya di laut. Namun begitu saya memaknainya bahwa Santo Nikolaus juga memunculkan cerita-cerita keajaiban hidup saat Natal.

Momen Natal bisa dimaknai dengan berbagai cara seperti Santo Nikolaus yang memakai simbol hadiah. Bagaimana pun semua orang di dunia ini senang mendapatkan hadiah, tidak hanya anak-anak tetapi orang dewasa juga.

Jika dahulu saat masih anak-anak, hadiah yang dinantikan adalah material, mungkin saat dewasa hadiah Natal lebih immaterial. Dalam Bahasa Jerman Immaterial lebih pada hadiah yang abstrak, mengandung nilai spiritualitas meski itu tidak bernilai secara ekonomis.

Saya pikir Nikolaustag di saat dewasa adalah momen menantikan keajaiban hidup sebagai hadiah yang tidak bernilai menjelang Natal.

Ini seperti yang disampaikan Einstein tentang konsep bahagia secara sederhana. Dia menuliskan: Es gibt zwei Wege, das Leben zu Leben: alles selbstverständlich zu nehmen, oder die ganze Welt als Wunder zu betrachten. Ich glaube an Letzteres.

Einen schönen Nikolaustag!