
Di tengah kesibukan rutinitas yang terhubung dengan pekerjaan dan kehidupan sosial, terkadang kita merasa tak punya prioritas untuk diri sendiri. Mengapa? Kebanyakan kita khawatir dicap sebagai orang yang egois.
Itu bukan egois. Saya memilih menjadi diri saya sendiri karena hanya saya yang paling tahu apa yang dikehendaki. Sementara egois ketika saya mau orang lain mengikuti apa yang saya kehendaki.
Lalu bagaimana caranya agar saya tahu bagaimana memprioritaskan diri sendiri?
1. Buat jadwal untuk “Jeda” di tengah rutinitas harian
Semua orang punya waktu yang sama banyaknya. 24 Jam yang sama dalam satu hari. Namun cara setiap orang mengelola waktu tentu berbeda-beda.
Ada yang merasa tak punya waktu untuk diri sendiri. Ada yang merasa terlalu sibuk mengurus orang lain. Ada yang benar-benar tidak tahu bagaimana mengelola waktu secara efektif.
Ambillah waktu sejenak dari 24 jam itu untuk diri sendiri, entah setelah bangun pagi atau sebelum tidur malam. Entah itu hanya hitungan menit atau jam.
Lakukan waktu terbaik untuk menyadari bahwa Anda begitu berharga sebagai pribadi. Anda bukan robot. Anda adalah tuan atas hidup Anda sendiri.
2. Validasikan perasaan diri sendiri
Terkadang kita ingin bersembunyi dan tak ingin diketahui orang lain atas apa yang dirasakan. Itu mungkin cara berbeda-beda setiap orang dengan yang lainnya.
Hal terutama adalah Anda mampu mengenali atas apa yang dirasakan. Jika itu senang tertawalah, begitu pun saat sedih menagislah! Anda tahu bagaimana harus bereaksi saat perasaan itu muncul.
Memvalidasikan perasaan itu penting agar Anda tahu bahwa itu normal dan wajar. Anda berhak marah pada kesalahannya, bukan orangnya. Anda berhak sedih atas sesuatu hal, tetapi tak berhak memaksa orang lain untuk ikut sedih.
3. Menjauhlah dari “Drama” atau hal-hal negatif yang menguras energi
Sebagai makhluk sosial, relasi dengan orang lain itu penting tetapi kesehatan jiwa Anda lebih penting. Buat apa berteman kalau Anda tertekan dan tak bahagia atas pertemanan tersebut.
Anda berhak bahagia, orang lain pun berhak bahagia dengan cara mereka sendiri. Hidup ini tidak ditentukan seberapa banyak Anda dikenal, tetapi seberapa baik Anda mengenali diri sendiri.
Manfaatkan waktu untuk meningkatkan pertumbuhan diri dengan hal-hal yang positif, bukan hal negatif dan menguras energi. Jangan ikut larut dalam drama kehidupan orang lain yang belum tentu bermanfaat atau menambah mudarat.
4. Lakukan hobi atau aktivitas yang disukai
Ada sebagian orang yang tahu apa hobi atau minat mereka, sementara sebagian lainnya tidak tahu apa hobinya sendiri dan sibuk mengomentari kehidupan orang lain.
Mengapa kita perlu melakukan hobi/aktivitas yang disukai? Karena itu meningkatkan kualitas hidup Anda sebagai pribadi. Ada yang memilih hobi dengan menguras kocek pribadi, tetapi ada pula yang benar-benar gratis.
Ada yang menyebut hobi sebagai ‘Leisure Activity’ tetapi ada pula yang menganggapnya sebagai ‘Serious Activity’ yang sama baiknya pula.
Melakukan hobi berarti Anda telah mengenal diri sendiri dengan baik dan membuat prioritas untuk hidup Anda sendiri untuk melakukannya. Bukankah itu membuat pertumbuhan diri yang positif?
5. Berani berkata TIDAK
Banyak orang menjawab YA karena itu mudah dan terlihat sebagai orang baik. Jawaban “Ya” yang salah apabila kita tidak merasa bebas, kita tertekan hingga akhirnya kita tereksploitasi.
Cara terakhir memprioritaskan diri sendiri adalah keberanian untuk berkata “Tidak” atas permintaan orang lain yang membuat kita gelisah.
Kita berani menjawab “Tidak” sebagai keputusan untuk menghargai diri sendiri. Kita berani berkata “Tidak” sebagai batasan untuk menentukan ketegasan sikap. Itu tidak salah kok apabila Anda tidak mampu memenuhinya.
Katakan Tidak ketika Anda tahu bahwa Anda tak bisa melakukannya. Katakan Tidak ketika Anda ingin menghargai pilihan Anda sendiri. Katakan Tidak ketika Anda tahu bahwa orang lain mengeksploitasi Anda.
Menurut Anda sendiri, bagaimana Anda memberi prioritas untuk diri sendiri?