
Suatu kali saya diundang makan bersama dengan mahasiswi asal negeri matahari terbit yang ada di kota saya. Saya membawa sushi maker yang saya punya untuk menunjukkan padanya tentang cara praktis membuat sushi.
Cerita tentang membuat sushi dengan sushi maker bisa Anda cek di link yang ditautkan.
Pertama kita perlu tahu bahwa pembuatan Sushi memerlukan nasi spesial yang memang bukan seperti nasi umumnya yang biasa saya masak. Di supermarket di Jerman tersedia aneka ragam beras di dunia, termasuk beras untuk suhshi.
Beras untuk Sushi ini bentuknya kecil bulat dengan bulir yang pendek. Ketika saya di JEPANG atau menikmati sushi, saya tidak pernah memikirkan nasi yang dinikmati.
Namun memang beras di Jepang terdiri atas dua macam, semacam beras yang lengket. Bahkan kalau saya perhatikan mereka bisa menikmati nasi dengan menggunakan sumpit. Karena nasi yang lengket sehingga sumpit dapat dengan memasukkannya ke mulut.
Nasi lengket yang dijelaskan tersebut, menurut orang Jepang tersebut diberi nama “Mochigome” sedangkan nasi yang sedikit kasar diberi nama “Uruchimai”. Keduanya sama baiknya untuk membuat sushi.
Jadi kita sudah berbicara soal beras untuk Sushi yang ternyata istimewa. Sayangnya kami tidak mendapatkan beras spesial tersebut pada saat kami hendak membuat sushi.
Rupanya pilihan lainnya, Anda bisa tetap gunakan beras biasa hanya saja Anda perlu sesuatu untuk membuatnya lengket. Ini yang kemudian menjadi tips untuk Anda.
Untuk membuatnya lengket, nasi yang sudah matang bisa ditambahkan bumbu. Bumbunya adalah campuran gula dengan Reiseissig sehingga membuat tekstur menjadi lengket.
Oh ya Reiseissig itu semacam cuka beras yang banyak digunakan dalam kuliner Asia Timur seperti Cina, Jepang atau Korea.
Selain membuat nasi bertekstur lengket, nasi menjadi memiliki rasa yang memang disukai orang Jepang pada umumnya sedikit manis dan asam. Orang Jepang tidak seperti orang Indonesia yang suka makanan pedas.
Saya yang belajar membuat sushi merasa terkesan dengan penjelasan teman asal Jepang tersebut. Betul juga teman asal Jepang ini dia tidak terbiasa makanan pedas sehingga dia merasa “terbakar” ketika makan rendang buatan saya.
Tips terakhir soal beras Sushi adalah pilihan menggunakan beras untuk Milchreis yang memiliki tekstur mirip seperti beras untuk Sushi.
Bagi orang Eropa, Milchreis bersama susu dicampurkan kayu manis dan isian lainnya sudah menjadi sarapan pagi. Beras Milchreis ternyata bisa menjadi pengganti beras Sushi.
Bagaimana menurut Anda?