
Melanjutkan cerita kunjungan kami ke Burghausen, saya mulai dari bagian terluar terlebih dulu. Sebelumnya baca cerita bagian pertama dengan klik tautan yang diberikan.
Kami pun memarkirkan mobil di halaman luar kompleks istana. Di halaman parkir mobil ini tersedia juga toilet umum yang bersih untuk pengunjung.
Kami datang di musim panas sehingga memang perlu alas kaki yang nyaman untuk menyusuri kompleks istana tersebut. Baik parkir atau toilet umum tidak tersedia biaya sama sekali.
Baca: Burghausen (1) Kompleks Istana Terpanjang

Ketika masuk ke gerbang utama istana, terdapat kantor informasi turis. Di situ tersedia museum dan sovenir yang tentunya berbayar. Ada pula ruang galeri yang berisi foto dari masa ke masa, tetapi kami melewatinya.
Jalan menuju kompleks istana sepenuhnya berbatu, alias tidak beraspal seperti umumnya jalanan publik di masa kini. Di sini tersedia informasi jelas untuk setiap bangunan yang tersedia.
Mulai dari gerbang terluar ini semacam benteng batu yang tercatat ada di tahun 1800-an, sementara rumah-rumah di sekitarnya diperkirakan sudah ada pada abad 15. Di bagian terluar ini tersedia Administration Office pada Abad Pertengahan.

Terdapat pula toko atau tempat penjualan sembako warga pada masa itu. Selain itu yang menarik pada bagian luar adalah “Rentmeisterei” yang menjadi ejaan lama Bahasa Jerman untuk menyebut kantor urusan pajak pada abad pertengahan.
Imajinasi saya pada Abad Pertengahan seperti di Film-Film menguatkan saya saat menyambangi bangunan-bangunan sekitar, seperti Menara Jam Kota.
Jaman dulu jam atau pengatur waktu diletakkan di menara tinggi. Bahkan di sebelahnya adalah jam matahari seperti yang pernah saya jelaskan sebelumnya. Anda bisa klik tautan yang saya berikan tentang jam matahari.
Saya berpikir pada masa itu tidak semua orang punya jam apalagi jam tangan. Pada masanya jam atau jam tangan pernah menjadi barang yang prestigious untuk kalangan warga.
Beranjak ke halaman kompleks istana berikutnya, akan diceritakan kemudian. Bagaimana menurut Anda?