5 Cara Lakukan Mindfulness yang Gampang

Baru-baru ini seorang teman yang baru saja mengunjungi praktik layanan kesehatan jiwa memberitahukan kalau dia disarankan untuk melakukan Mindfulness.

Berbagai riset menunjukkan kalau Mindfulness dapat mengurangi kecemasan dan depresi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengatasi rasa sakit, meredakan insomnia, mengurangi tekanan darah, bahkan mengubah struktur dan fungsi otak menjadi positif.

Pertama-tama, apa itu Mindfulness? Tidak semua orang menyadari sepenuhnya keberadaan atau apa yang dikerjakan. Bisa jadi target pekerjaan, gaya hidup, beban hidup dan problem yang membuatnya terjadi.

Berikut adalah 5 hal yang saya pikir adalah cara melakukan Mindfulness:

1. Menulis jurnal harian

Karena kecanggihan teknologi, kebiasaan menulis digantikan dengan kebiasaan mengetik. Itu sah-sah saja untuk mengganti medianya, tetapi kita tetap punya cara menyadari apa yang sudah berlalu melalui jurnal harian.

Seperti yang dituliskan sebelumnya, jurnal harian akan mendorong kita untuk berefleksi atas apa yang sepenuhnya terjadi. Jika hari itu buruk, jadikan pelajaran. Sebaliknya, kalau itu indah, jadikan kenangan.

Membuat jurnal membantu kita mengenali diri sendiri. Seorang teman datang ke saya kalau Psikolog yang didatanginya memintanya untuk membuat jurnal harian agar mengurangi overthinking dan kecemasannya.

Baca: Membuat Jurnal Harian di Awal Tahun

2. Latihan Breathwork

Latihan bernafas ternyata membantu untuk mengatasi berbagai kesulitan, seperti misalnya panik ataupun kondisi darurat lainnya. Pertolongan pertama yang diberikan adalah bagaimana mengatur irama nafas.

Breathwork memiliki berbagai metode dan formula yang bisa dilakukan sendiri atau melalui bantuan tenaga profesional. Breathwork dipercaya mampu mengatasi kecemasan dan stres.

Saya biasanya membuat aturan sendiri untuk mengelola nafas saya terutama saat stres. Mengelola pernafasan membuat saya sadar dengan situasi yang dihadapi, seperti harus berbicara di depan umum.

Baca: ABCD Jadi Tips Presenter Menarik

3. Meditasi

Bagi orang awam, meditasi terdengar ajaib karena sulit bagi sebagian orang untuk tenang dalam keheningan. Meditasi bagi pemula dapat dilakukan dengan melakukan kelas meditasi yang ditawarkan di komunitas sekitar Anda atau via pembelajaran daring.

Tak perlu waktu berjam-jam. Bagi saya, meditasi adalah saya punya waktu beberapa lama untuk berdiam diri, atur nafas dan berdiam dengan posisi yang nyaman di tempat sunyi atau kadang disertai instrumen meditasi. Ternyata ini membantu saya untuk mengelola pikiran dan perasaan agar tetap positif.

Baca: 5 Cara Apa yang Membuat Saya Tetap Sehat?

4. Bersentuhan dengan alam

Setelah pindah dari kota besar ke kota yang tidak besar, saya banyak menyisihkan waktu untuk bersentuhan dengan alam lewat aktivitas mingguan. Kita tak perlu bayar ke danau atau hutan kota.

Salah satu faktor terjadinya gangguan mental adalah terpicunya pikiran negatif. Nah, berjalan di tengah pepohonan ternyata memberikan dampak positif bagi tubuh.

Tubuh lebih segar karena mencium aroma alam dan melihat pemandangan sekitar. Jika tubuh merasakan dampak positif tentu pikiran pun sama positifnya.

Saya melihat karya keagungan Tuhan yang nyata berupa keindahan alam di sekitar yang memicu pikiran untuk positif.

Saya bisa mendengarkan kicauan burung, menghirup udara segar dan melihat keindahan sekeliling yang membuat saya kagum pada karya Sang Pencipta. Saya merasa tenang dan damai dekat dengan alam. Bukankah ini pengalaman luar biasa?

Baca: 5 Manfaat Berjalan di Hutan

5. Retret

Retreat secara harafiah berarti mengundurkan diri dari hiruk pikuk dunia. Dulu biasanya dilakukan oleh para biarawan/biarawati tetapi sekarang makna itu diperluas. Bahkan dulu saya bersekolah sudah mengenal retret sebagai program tahunan.

Ada pula retret dari kantor dulu saat saya bekerja di Indonesia, yang dilakukan seluruh staf sebagai program rutin tiap tahun. Retret dahulu merupakan periode jeda spiritualitas.

Kini retret pun diperluas maknanya menjadi ritual keheningan di hutan seperti kebanyakan orang Jerman, yang disebut Waldeinsamkeit. Intinya retret menjadi aktivitas spiritual yang disesuaikan dengan kebutuhan peminatnya.

Baca: Waldeinsamkeit, Retret Dalam Hutan

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s