CERPEN (29): Suminah dan Nasibnya

Kala mentari terajut oleh senja sore, tak terbayang rembulan akan segera datang menggantikannya. Mungkinkah angan akan berakhir di senja sore ini? Pikir perempuan itu sekali lagi.  Dhisapnya rokok sebatang, menarik topi menutupi raut muka yang gosong oleh sinar mentari sepanjang tadi dan mengemas barang-barangnya ke dalam tas. Barang-barang usang yang selalu dibawa, buku alamat; sebungkus … Continue reading CERPEN (29): Suminah dan Nasibnya

Advertisement