Mind Management: Sukses yang Terencana

Mungkin selama ini Anda lebih banyak mengenal istilah “Time Management” yang mendorong untuk mengelola kesuksesan, ketimbang “Mind Management”. Apapun istilahnya, kesuksesan itu tetap perlu direncanakan, jika Anda ingin.

Beberapa waktu lalu saya membaca buku yang berbicara soal mind management ini. Saya berpikir baik untuk mengambil inti sarinya dan menuliskannya di sini, agar saya ingat.

Mind Management itu tidak terlepas dari time management. Bagaimana pun mengelola waktu secara tepat dan efektif akan menghindari tekanan, stres, dan masalah psikologis lainnya.

Pengelolaan pikiran dalam bahasa sederhana menjadi konsep penting yang dilakukan secara sadar, untuk mengelola dan mengarahkan pikiran. Ini dilakukan dengan mengoptimalkan potensi dan tantangan yang efektif tentunya.

Siapa pun ingin sukses. Namun kesuksesan lewat pengelolaan pikiran mungkin tidak terpikirkan. Pengelolaan pikiran bukan hanya untuk mengatasi stres harian saja, melainkan bisa meningkatkan produktivitas.

Ketika kita mampu mengendalikan pemikiran dan emosi, kita dapat lebih tenang merespon situasi yang sulit. Itu sebab dikatakan bahwa mind management di awal hari membantu menjaga kesejahteraan mental.

Saya ingat dulu saya punya trik untuk melakukan pengelolaan pikiran. Setidaknya saya tidak sampai mengalami kecemasan atau depresi ketika saya mampu mengendalikan pikiran saya.

Dalam pengelolaan pikiran tercetus waktu untuk saya mengenali potensi diri. Bahwa saya perlu memusatkan waktu untuk belajar ini dan itu. Saya perlu mengurangi durasi konsultasi, mereka yang memerlukan sementara waktu, dan sebagainya.

Saya misalnya lebih memilih membaca atau meditasi daripada saya berbicara dengan orang lain. Itu mungkin cara saya, yang berbeda dengan cara Anda.

Namun dengan pengelolaan pikiran, saya meninjau apa kekurangan dan kekuatan saya sebagai pribadi. Misalnya saya takut berbicara depan umum, maka saya sudah berlatih di depan cermin dan menyiapkan teksnya.

Pengelolaan pikiran dilakukan dengan kesadaran, bukan paksaan. Jika orang berhasil dengan cara A, bukan berarti Anda akan sukses dengan cara A juga. Jadi pengelolaan pikiran akan membantu kita menemukan potensi diri.

Terakhir, saya berpikir tentang pengelolaan pikiran dalam relasi dengan orang lain. Bagaimana saya membangun hubungan sehat dengan orang-orang yang dicintai hingga orang yang tidak saya kenal sebelumnya.

Saya mengelola pikiran untuk melihat hal positif dari tiap orang, meskipun itu berat misalnya. Contoh orang tidak membalas salam atau sapaan saya. Saya kemudian lebih memilih untuk berpikir, dia sedang tidak mendengar atau dia tidak melihat saya menyapa misalnya.

Saya tidak ingin emosi saya bergantung pada respon orang lain. Saya adalah “tuan” atas emosi saya sendiri. Terbayang kalau saya tidak bisa mengendalikan pikiran sendiri, saya yakin saya tidak akan bisa membangun relasi sehat dengan orang lain.

Relasi yang sehat bukan berasal dari orang lain saja, tetapi dari bagaimana kita mengelola pikiran kita akan orang lain juga. Dengan begitu, mind management bukan sekadar alat untuk menghadapi tantangan kesuksesan, melainkan fondasi untuk membangun kehidupan yang lebih bahagia dan bermakna.

Mumpung masih di awal tahun, bagaimana “Mind Management” yang ingin Anda kembangkan?

2 thoughts on “Mind Management: Sukses yang Terencana

Leave a comment