CERPEN (5): Siapakah Saya?

Berikut adalah Reblog untuk cerita fiksi yang pernah dimuat pada 9 Februari 2009. Cerita ini adalah hasil refleksi dan imajinasi saya. Selamat membaca! Manusia yang sedang kebingungan, berjalan menyusuri kota. Ia bertanya kepada seorang yang lewat. “Apakah bapak menemukan ‘siapa diriku’? Aku kehilangan siapa diriku.” “Maaf, saya tidak menemukannya. Mungkin Anda lupa meletakkannya” jawab si … Continue reading CERPEN (5): Siapakah Saya?

Advertisement

CERPEN (4): Merajut Serpihan Hati

Berikut adalah Reblog untuk cerita fiksi yang pernah dimuat pada 4 Agustus 2010. Cerita ini adalah hasil refleksi dan imajinasi saya. Selamat membaca! Kala mentari menghiasi hari dengan terang, Perempuan itu berjalan mengais serajut mimpi. Tak ditemukan apa yang dicarinya. Ia mengiba pada mentari. Wajahnya peluh oleh keringat, hatinya penuh oleh gelora harapan tapi mimpi … Continue reading CERPEN (4): Merajut Serpihan Hati

CERPEN (3): Begitulah Cinta, Begitu Sulit Dijelaskan

Berikut adalah Reblog untuk cerita fiksi yang pernah dimuat pada 11 Agustus 2010 dan 27 Juni 2020. Cerita ini adalah hasil refleksi dan imajinasi saya. Selamat membaca! Seorang Perempuan berparas cantik namun sayang Tuhan memberikan takdir buta saat ia memasuki usia remaja. Setiap hari Perempuan itu memandang diri di cermin. Ia meraba wajahnya yang cantik. … Continue reading CERPEN (3): Begitulah Cinta, Begitu Sulit Dijelaskan

CERPEN (2): Ncrut Ncrit

Berikut adalah Reblog untuk cerita fiksi yang pernah dimuat pada 12 Mei 2011 dan 20 Juni 2020. Cerita ini adalah hasil refleksi dan imajinasi saya. Selamat membaca! Sebut saja Ncrut, pria paruh baya yang memiliki wajah rupawan, duit melimpah tetapi tak punya hati. Misi hidup Ncrut di dunia adalah menjadikan Ncrit adalah miliknya, sebagai yang … Continue reading CERPEN (2): Ncrut Ncrit

CERPEN (1): Mata, Mulut, Telinga

Ilustrasi. Berikut adalah Reblog untuk cerita fiksi yang pernah dimuat pada 30 Januari 2014 dan 13 Juni 2020. Cerita ini adalah hasil refleksi dan imajinasi saya. Selamat membaca! Suatu hari Iblis datang hendak menggoda manusia. Ia melihat bahwa orang-orang berikut ini memerlukan bantuannya. Pertama, Iblis datang kepada orang buta. “Hey, aku tahu kau tidak bisa melihat … Continue reading CERPEN (1): Mata, Mulut, Telinga

CERPEN (76): Menikmati Perjalanan Hidup

Ini adalah Reblog dari artikel berjudul sama yang sudah terbit sebelumnya pada 17 Januari 2015. Alkisah ada dua orang murid berkelana menuju perguruan untuk bertemu Guru sejati. Mereka memulai perjalanan langkah demi langkah, hari demi hari, mengarungi lembah dan bukit. Mereka berdua diminta untuk melakukan perenungan selama perjalanan yang mereka tempuh, tak boleh banyak bicara … Continue reading CERPEN (76): Menikmati Perjalanan Hidup

CERPEN (9): Di Bawah Patung Bunda Maria

Ilustrasi. Ini adalah Reblog dari artikel yang pernah dimuat sebelumnya pada 23 November 2008. Waktu menunjukkan pukul 19.10 wib tetapi misa minggu sore belum berakhir. Resah. Itulah yang dirasakan oleh Perempuan itu. Ia pun bergegas membereskan teks misa dan buku Puji Syukur di hadapannya. Perempuan itu berdecak lagi, menggoyang-goyangkan kedua kakinya naik turun, menggumam sambil … Continue reading CERPEN (9): Di Bawah Patung Bunda Maria

CERPEN (75): Mengapa Sulit Jadi Pendengar yang Baik?

Ini adalah Reblog dari cerita fiksi yang sudah ditayangkan sebelumnya dengan judul yang sama pada 14 Desember 2015. Di suatu sore, seorang anak bertanya pada ibunya: Anak : Ibu, mengapa kau selalu mendengarkan saat aku berbicara? Ibu : Karena aku ingin tahu tentang keseharianmu dan apa saja yang kau lakukan, nak. Anak : Mengapa temanku … Continue reading CERPEN (75): Mengapa Sulit Jadi Pendengar yang Baik?

CERPEN (74): Menikmati Perjalanan Dua Cangkir Teh

Ini adalah Reblog dari artikel yang pernah terbit pada 11 Desember 2015. "Berhentilah menilai, Nak. Apa yang kau lihat bisa jadi hanya persepsi. Bahkan apa yang baru saja kau dengar mungkin opini," kata ibu sore itu kala minum teh bersama. "Lalu apa yang harus aku lakukan? Aku bingung, Bu." "Ikuti kata hatimu. Itulah kebenaran yang … Continue reading CERPEN (74): Menikmati Perjalanan Dua Cangkir Teh

CERPEN (73): Jangan Pernah Berhenti Bermimpi!

Ini adalah Reblog dari artikel berjudul sama yang sudah tayang pada 3 Maret 2016. Tuhan melihat dari awal hingga akhir. Jangan menyerah! "Sesuatu itu mungkin asalkan kamu kerja keras. Hört niemals auf zu träumen! Keep your dream ya!" katanya padaku saat aku menangis tidak terima kenyataan yang sedang terjadi. Dia memberikan tisu dan melap tangisku … Continue reading CERPEN (73): Jangan Pernah Berhenti Bermimpi!