Mengejar Kebahagiaan Dikarenakan Ketidakbahagiaan

Berbicara kebahagiaan tidak akan pernah habis dibicarakan dan selalu laku dijual di pasaran, sebaliknya berbicara ketidakbahagiaan belum tentu mudah diterima banyak orang dan laku di pasaran. Mengapa? Semua orang ingin bahagia dalam hidup mereka.

Baru-baru ini saya bertukar pandangan dengan orang lain, tentang apa itu kebahagiaan? Tentu kami melihatnya dari sisi spiritualitas yang tidak menjadi ukuran umum di masyarakat. Hal umum di masyarakat, bahagia adalah tolok ukur untuk memiliki sesuatu atau mencapai sesuatu.

Sementara kami berbicara bahwa kehidupan spiritual untuk membicarakan kebahagiaan, bukan tentang bahagia atau tidak, melainkan keseimbangan.

Mengejar kebahagiaan di dunia itu bisa menimbulkan kegaduhan, kebosanan, kekacauan, keadaan gila, hingga nyaris putus asa. Mengapa? Proses mengejar kebahagiaan adalah proses aktif, bukan pasif, di mana kebahagiaan bisa datang.

Kebahagiaan seolah ditentukan oleh faktor eksternal, seperti: kenaikan gaji, promosi kerja, jatuh cinta, atau memenangkan hadiah lotre. Sebaliknya, ketidakbahagiaan adalah kondisi yang berlawanan dari situasi tersebut.

Dunia mencoba meyakinkan kita bahwa kebahagiaan dapat dicapai dan ada caranya untuk mencapainya. Jika itu benar, maka seseorang akan menemukan rahasianya sekarang.

Tetapi belum ada yang berhasil, atau akan berhasil, tidak peduli apa yang telah diperoleh atau dicapai oleh seseorang terkaya sekalipun atau paling berbakat di dunia.

Itu sebab saya berpikir bahwa kebahagiaan adalah keadaan seimbang, tentang bagaimana kita mengeksplorasikan diri dan memproyeksikannya kepada orang lain.

Bahkan ada kebahagiaan orang yang dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu yang suram atau harapan yang berlebihan, sehingga tidak akan pernah berhasil mendapatkan kebahagiaan.

Jadi mengejar kebahagiaan bukan karena ketidakbahagiaan. Mengejar kebahagiaan tidak hanya tentang mencari kesenangan atau kenikmatan sesaat, tetapi juga tentang memperjuangkan kesejahteraan jangka panjang dan kepuasan yang mendalam.

Orang yang telah mengaitkan kehidupan spiritualitas dengan kebahagiaan telah melibatkan pemahaman diri, nilai-nilai, tujuan, dan kebutuhan pribadi, serta upaya untuk memenuhi aspek-aspek penting dalam kehidupan seperti hubungan, kesehatan, karier, dan pengembangan diri.

Bahkan mereka bercerita mereka tak perlu mengejar kebahagiaan karena ketidakbahagiaan. Mereka menjalankan hidup penuh keseimbangan dan selaras dengan semua makhluk hidup lainnya.

Sesungguhnya saya menyimpulkan bahwa kebahagiaan adalah misteri yang tidak terpecahkan. Itu sebab banyak orang berpikir untuk mengejar kebahagiaan karena ketidakbahagiaan.

Bagaimana menurut Anda?