Dahulu orang merokok di depan orang tidak merokok dipandang tidak etis. Kini orang merokok bisa mengatakan secara langsung bahwa mereka akan merokok atau mereka akan pergi ke luar sebentar untuk merokok. Saya tidak merokok, biasanya orang yang merokok akan sungkan untuk merokok di hadapan saya.
Seperti rokok yang menjadi candu bagi penikmatnya, demikian pula kita yang sudah mulai merasakan dampak psikologis itu. Sebenarnya kita bisa mengecek email atau pesan nanti setelah ngobrol kecuali ada hal urgent mendesak sehingga kita harus pergi atau melakukan sesuatu misalnya, tetapi semua di hape Anda itu baik-baik saja.
Anda hanya mengecek media sosial atau berkomentar pada postingan teman misalnya, tetapi mengapa dilakukan pada saat Anda sedang berbicara dengan orang lain?
Saya sendiri tidak ingin percakapan dengan orang terganggu hanya sebuah kesibukan media digital yang memabukkan.
Ketika saya melihat itu dan memberi kode, orang tersebut biasanya tidak menyadarinya. Mereka terlalu asyik dengan gadget mereka dan tidak menyadari dunia sekitar bahwa mereka sedang berbicara dengan saya.
Kembali ke soal perilaku merokok di atas, para Ahli yang saya baca di Jurnal Psikologi menyarankan bahwa kita tidak membiarkan perilaku “tidak normal” itu menjadi normal. Orang menjadi sungkan hanya karena seringnya mengecek hape mereka saat kita berbicara serius. Itu menjadi berbahaya yang menjadi anti sosial, mengabaikan dunia sekitarnya.
Di tempat saya bekerja biasanya kami menerapkan “Finger weg vom Handy!” artinya jauhkan tangan dari hape. Jika ada waktu senggang di sela bekerja, kami biasanya ngobrol satu sama lain. Kami membantu pekerjaan satu sama lain atau bertanya kabar. Orang-orang yang bersama saya tahu bahwa saya tidak mungkin akan merespon cepat pesan-pesan mereka, kecuali itu adalah genting. Saya ingin merasakan dunia sekitar saya dengan nyata. Saya menyediakan waktu khusus untuk gadget.
Saya pikir ini baik juga diterapkan saat kita meminta orang ngorol bersama kita selama dua jam misalnya. Kita manfaatkan dua jam sambil ngobrol dan tidak menyentuh gadget. Alami dan rasakan secara nyata percakapan itu.
Saya juga matikan bunyi notifikasi agar tidak membuat saya untuk bangkit dan mengecek pesan masuk. Ini membantu saya untuk bersikap normal menjalani kehidupan seperti yang saya mau. Saya tidak ingin teknologi mengendalikan saya.
Anda sendiri bagaimana?
Info yang menarik. Saya sendiri mematikan fungsi notifikasi dan log out di media sosial saat jam aktif. Rasanya lebih berenergi saat bisa fokus penuh di dunia nyata. Ternyata terpecah fokus apalagi bila banyak terpapar info itu melelahkan.
LikeLiked by 1 person
Hai mbak Phebe, terima kasih sudah mampir ya. Salam sehat:)
LikeLike