Membiasakan Menulis yang Tidak Mudah

Akhir-akhir ini, saya dilanda kesibukan yang super sehingga saya sempat berpikir untuk berhenti sejenak menulis di blog ini. Saya berpikir ulang seribu kali, tetapi jawabannya saya tetap menulis.

Saya seperti tidak bisa berhenti menulis, bukan karena saya tak punya ide menulis, melainkan saya sudah tahu lagi bagaimana sistemnya bisa bekerja seperti dulu.

Sistem itu bekerja secara otomatis dalam otak manusia, bahkan sistem itu yang membuat negara yang saya tempati sekarang berjalan pesat.

Ketika saya ingin Mind-walking, saya menulis di blog ini. Saya tak perlu berjalan ke luar tetapi pikiran saya yang pergi keluar untuk menemukan jeda sesaat dari sekian banyak buku, jurnal, dan informasi yang diserap setiap hari.

Saya sempat ingin berhenti blogging karena kesibukan. Namun justru blogging ini adalah cara saya melakukan mindfulness, selain meditasi rutin saya.

Meski pada akhirnya blogging yang dilakukan tidak seperti dulu karena semua sudah secara otomatis dilakukan melalui bank konten, tetapi untuk tetap memenuhi bank konten, saya perlu menulis.

Menulis itu ibarat olah pikir, yang kadang melelahkan juga. Saya bisa berkutat dengan banyak teks untuk dibaca, tetapi blogging melatih struktur saya menulis dan berbicara.

Jadi kalau ada typo dalam penulisan blog, Anda bisa maklumi kalau sekarang saya tidak punya waktu ekstra untuk mengawasinya.

Setiap hari selalu ada hal menarik yang ditemukan, tetapi menjabarkannya dalam bentuk tulisan memang diperlukan kebiasaan.

Pada akhirnya setelah bertahun-tahun rutin blogging, ini menambah jam terbang saya untuk terampil menulis. Satu hal, blogging ini adalah cara saya juga melakukan mindfulness.

Apakah Anda punya tantangan untuk tetap menulis?

Leave a comment