Mahlzeit: Ucapan Lebih dari “Selamat Makan”

Salah satu kebiasaan yang lucu sewaktu berada di Jerman saat orang Jerman mengatakan “Mahlzeit”. kemudian saya bingung meresponsnya. Saya juga pernah menemui teman saat makan siang dan beberapa rekan kerjanya seperti berseru, “Mahlzeit”. Mereka akan menyebutnya bila waktu makan tiba. Memang “Mahlzeit” jika diterjemahkan dari asal katanya dimaksudkan “waktu makan tiba”. Lalu apa bedanya “Guten Appetit” yang kadang juga biasa saya ucapkan untuk orang-orang terdekat saya saat makan tiba?

Oh ya, orang Jerman terkenal santun bahkan untuk memberi ucapan pada makanan, mereka punya ungkapan tersendiri seperti ucapan “Selamat Makan” yang sangat jarang kita sampaikan dalam bahasa Indonesia. Untuk “Mahlzeit” konon katanya bila diucapkan berbeda dapat diartikan sebagai ucapan yang negatif dan tidak lagi soal makanan.

Kebanyakan mereka sebut “Mahlzeit” saat makan siang tiba, sambil meninggalkan ruang kerja beberapa orang bisa mengatakannya. Atau bila kita sering bertukar gambar makanan secara online maka di seberang sana, dia akan menyahut ke saya “Mahlzeit Schatz”. Akhirnya penasaran saya pun cari informasi di internet setelah saya tak puas bertanya pada orang Jerman langsung.

Mahlzeit adalah salam orang Jerman, bentuk pendek dari salam yang lebih formal, “Gesegnete Mahlzeit” (istilah kuno, die Mahlzeit diterjemahkan waktu makan namun bisa juga menjadi “Blessed food” atau makanan penuh rahmat). Di Jerman sendiri penyebutannya jadi bisa bervariasi misalnya di bagian utara, mereka akan mengatakan “Mahlzeit” sambil meninggalkan ruang kerja bila waktu makan siang tiba seperti ingin berkata “Hallo semua, saya mau makan loh. Waktu makan telah tiba.”

Tetapi sebagai pendatang dan orang yang tertarik belajar budaya, dia tidak menyampaikan makna “Mahlzeit” dalam konteks negatif. Bagus juga sih!!! Saya juga tidak pernah cerita yang negatif tentang budaya saya, biar belajar sendiri. Dalam hal negatif di internet dikatakan “Mahlzeit” dalam nada sinis bagi mereka yang tak suka hal ini bisa terdengar kasar dan tak berpendidikan. “Mahlzeit!” juga dapat digunakan sebagai komentar sarkastik tentang sesuatu yang tidak beres.

Saya hanya tahu, “Guten Appetit!!” yang dimaksudkan “Enjoy your meal!!!” atau dalam bahasa Indonesia biasa saya ucapkan “Selamat Makan!!”. Beberapa referensi mengatakan “Mahlzeit” dikatakan pada orang yang sudah anda kenal akrab. Bagi pembelajar seperti saya, sebaiknya “Guten Appetit” sudah cukup.

Referensi lain mengatakan “Mahlzeit” adalah ucapan makan sebagai bentuk ungkapan saat waktu makan tiba meski anda sebenarnya tidak akan makan. Bedanya “Guten Appetit” disampaikan lebih formal. Ada juga yang bilang “Mahlzeit” hanya dikatakan selama periode tengah hari, jadi tidak tepat untuk makan malam.

Nah, biasanya saat saya mengirimkan gambar makanan yang terlihat lezat dan menarik pada si dia, saya akan berseru “Guten hunger mein Schatz!!!” untuk membuatnya “mupeng” dan sekedar kelakar saja. Sebagai Pemula belajar budaya dari hal-hal yang santun dan sederhana saja dulu daripada berucap lalu membuat orang kecewa dan salah.

Leave a comment