5 Alasan Mengapa Kesabaran Tak Mudah Dilakukan

“Tuhan selalu berikan yang terbaik untukmu, mungkin bukan yang terbaik yang kamu inginkan tetapi pasti yang terbaik yang kamu butuhkan.”

Seperti biasa terjadi, jika ada musibah, kesulitan, persoalan, tragedi atau bahkan kesedihan yang terjadi maka setiap orang yang bersimpati pada kita akan bicara, “Sabar ya…” Kata sabar diucapkan berulang kali dan mungkin tidak hanya oleh satu orang, cuma mau menegaskan bahwa kita harus sabar.

Sebenarnya apa sih “sabar”? Lalu mengapa mereka yang bersimpati dengan kita mengeluarkan mantra andalan, sabar yang seolah-olah kata ini menentramkan hati kita. Saya yakin kata sabar itu bukan hasil tetapi proses, perlu waktu dan tak mudah menjalaninya. Sampai-sampai ada yang mengatakan bahwa sabar itu belajarnya susah tetapi nilainya pasti baik.

Nah, sabar itu ikhlas yakni merelakan semua berjalan menurut apa adanya tanpa syarat.

Saya yakin banyak pelajaran hidup di dunia ini yang bisa dipetik dari kesabaran. Cuma yang jadi persoalan kita sulit menerima kenyataan berjalan apa adanya, sehingga sabar itu menjadi sulit pula dijalani. Sabar itu menjadi berat untuk kita terima karena kita takut menghadapi perubahan yang muncul.

“Leichter gesagt als getan”, Pepatah Jerman bilang bahwa memang lebih mudah mengatakan ketimbang melakukakan. Jadi Mengapa sabar mudah diucapkan tetapi sulit dijalankan?

1. Sabar itu butuh proses dan waktu

Sejuta orang menasehati anda untuk sabar tetapi itu semua tak akan mempan bagi anda karena anda baru saja putus cinta. Anda butuh waktu yang menjadikan anda sabar lalu menerima itu sebagai kenyataan. Akhirnya “sabar” bekerja pada anda karena jeda yang tertunda menjadikan anda lebih bijak.

2. Cara pandang yang rumit

Lebih mudah menasihati anak kecil untuk sabar menerima kegagalan perlombaan dibandingkan anda yang baru saja gagal memenangkan proyek pekerjaan. Sabar itu tanpa syarat. Titik. Buatlah sesederhana mungkin ketika tragedi menimpa anda sehingga mantra “sabar” bekerja pada anda.

3. Sabar itu tidak enak

Segala sesuatu yang tertunda itu memang tak pernah enak dirasakan. Menunggu. Menunggu. Akhirnya sabar dikatakan lagi sebagai mantra. Siapa yang bilang sabar itu enak?

4. Segala hal yang baik di dunia ini tak mudah dilakukan

Kesabaran berbuah kebaikan. Ada banyak tantangan dan cobaan sebagai ujian untuk menguji kita. Mereka yang sabar dikatakan akan memiliki surga karena mereka berhasil mengalahkan ego diri.

5. Sabar itu “mahal” harganya dan butuh perjuangan

Tidak ada yang bisa diraih dengan mudah tanpa kesabaran. Kesabaran akan mengajari kualitas pribadi meski kuantitas kegagalan dan tragedi kerap banyak menghampiri kita. Kesabaran menguji kekuatan kita untuk bertahan. Mereka yang bertahan adalah pemenangnya.

Kesimpulan

Bersabarlah karena setiap penantian pasti berujung.

“No matter how bad you wait for this, this too shall pass…Trust me, it works”

Leave a comment