Ilustrasi.
Sebagai orang yang kerap berhubungan dengan media, tentu pengalaman berhadapan dengan wartawan abal-abal atau wartawan tidak jelas adalah hal yang menjengkelkan. Mengapa? Mereka belum tentu wartawan sesungguhnya namun kita sudah diperalat dan dimintai uang untuk tujuan yang tidak jelas pula.
Berikut tips menghadapi mereka antara lain:
1. Tanyakan kartu identitas wartawan
Saat anda menggelar jumpa pers atau acara yang melibatkan wartawan, anda bisa meminta mereka menunjukkan kartu identitas wartawan. Namun tidak menutup kemungkinan, mereka juga bisa memalsukan kartu identitas tersebut. Jika anda bisa mencatat nama mereka, anda juga bisa melaporkan kepada media yang diakunya,apakah mereka terdaftar sebagai karyawan? Jika anda merasa ragu dengan mereka, apalagi menunjukkan gelagat yang tidak baik, sebaiknya urungkan saja mengajak mereka terlibat dalam acara anda.
Jika mereka datang tiba-tiba tanpa undangan dan mengaku wartawan untuk meliput, anda bisa meminta surat tugas liputan. Untuk wartawan yang bertugas liputan khusus, biasanya mereka dilengkapi kartu identitas, surat tugas bahkan didampingi salah satu staf kompeten seperti humas dari perusahaan/organisasi yang relevan.
2. Penerbitan Surat kabar yang tercantum pada kartu identitas wartawan
Ada beberapa wartawan koran yang kadang membawa Koran terbitan terakhir untuk menunjukkan bahwa mereka bekerja di media tersebut. Biasanya wartawan seperti ini adalah mereka yang berasal dari media yang tidak populer dan mungkin terbitan korannya hanya mingguan atau bulanan. Wartawan yang membawa koran ini biasanya pula adalah wartawan lokal. Tentu anda sulit melacaknya di level nasional.
Untuk membuktikan, anda bisa mengecek nama mereka dalam koran tersebut, apakah mereka benar-benar wartawan dari Koran yang diaku dan ditunjukkannya ke kita? Jika tidak ada namanya, hanya sekedar pengakuan saja, anda bisa menolak kehadiran mereka. Jika nama dia ada dalam koran tersebut, anda bisa menyatakan keberatan dengan mengatakan undangan media sudah dibatasi dan lain kali anda bisa mengundang mereka.
3. Laporkan ke polisi terdekat
Untuk acara besar dan melibatkan tamu-tamu penting semisal pejabat, anda bisa meminta bantuan tenaga keamanan untuk mengontrol wartawan yang tidak dikehendaki. Sebagai contoh saat saya mengadakan kegiatan di hotel besar, saya meminta bantuan satpam dan petugas hotel untuk membantu. Saya memberikan data wartawan yang sudah diundang saja sehingga wartawan yang tidak dikehendaki bisa diantisipasi.
Jika wartawan yang tidak dikehendaki datang tanpa ada acara dan mengatakan untuk liputan, anda bisa bertindak tegas pula bila mereka mengancam dan bertindak kurang sopan. Anda juga berhak lapor ke polisi bila mereka mengganggu kenyamanan anda.
4. Lakukan media monitoring periodik
Pemantauan media perlu dilakukan periodik untuk mengontrol pemberitaan yang kita harapkan dan sebagai laporan juga. Nah bagi wartawan yang tidak jelas dan tidak dikehendaki, tentu sulit mendapatkan akses membeli dan menjangkau mereka. Media monitoring juga menjadi alasan bahwa anda hanya mengundang wartawan yang berasal media besar dan komptibel buat perusahaan/organisasi anda.
Untuk mengantisipasi wartawan yang tidak dikehendaki, berikut strategi yang bisa dilakukan:
1. Koordinasi dengan asosiasi/perhimpunan/kelompok wartawan setempat
Saat anda memiliki acara besar dan ingin publikasi, cari tahu kontak asosiasi wartawan setempat, siapa koordinatornya. Dengan begitu, anda bisa meminta kontak wartawan yang memang sudah terdata baik. Bisa juga anda meminta bantuan mereka untuk mengundang dan bertanggungjawab terhadap animo wartawan yang datang. Untuk acara besar dan melibatkan tamu penting, tentu kehadiran wartawan tidak bisa dikendalikan. Koordinator dari perhimpunan/asosiasi wartawan setempat akan membantu me-handle-nya.
2. Identifikasi data wartawan di awal.
Siapkan daftar wartawan, asal media dan nomor kontaknya di meja registrasi. Jika ada wartawan yang tidak dikehendaki di awal kedatangan/registrasi maka anda berhak menolaknya.
3. Jalin hubungan baik untuk kelangsungan komunikasi berikutnya.
Sebaiknya anda sudah memiliki data nama dan nomor kontak wartawan untuk peliputan dan publikasi. Tidak ada salahnya and membangun hubungan dan komunikasi yang intens dengan mereka di luar acara pekerjaan. Misalnya anda bisa mengundang makan siang bersama mereka atau berbuka puasa bersama saat bulan Ramadhan. Bagaimana pun anda perlu intens berkomunikasi untuk memonitor pemberitaan anda. Syukur-syukur jika ada acara selanjutnya, anda hanya mengundang mereka saja yang sudah anda kenal baik dan bertanggungjawab.
Semoga bermanfaat!