Mengapa Pria Meletakkan Saputangan di Saku Depan Kanan?

Pernahkah anda memperhatikan saku pada jas pria yang sedang berpakaian formal maka di saku kanan tampak setengah saputangan tersembul? Apa maksudnya itu? Apakah ada sejarah atau makna dibalik saputangan yang diletakkan di saku kanan jas pria? Itu pertanyaan saya.

Baru-baru ini saya menemani suami membeli satu setel jas lengkap untuk keperluan acara resmi. Saat kami sedang memilih, di situ saya memperhatikan saku kanan di jas tampak selipan saputangan yang keluar menonjol. Apakah itu sekedar aksesoris? Itu pemikiran saya. Atau sebenarnya ada fungsi yang saya sendiri tidak tahu.

Karena saya begitu ingin tahu, saya pun bertanya pada modeberaterin yang membantu kami memilihkan pakaian. Modeberaterin adalah karyawan toko pakaian yang bertugas membantu pelanggan memilih pakaian yang tepat. Ini semacam penata gaya. Mereka membantu mencari dan memilihkan pakaian mana yang cocok dikenakan pelanggannya.

Menurut dia, saputangan pada saku jas pria tidak harus berisi saputangan di masa kini. Dahulu memang banyak jas pria menempatkan saputangan yang berbentuk segiempat dalam saku jas agar saputangan tersebut bisa digunakan sewaktu-waktu. Dalam kehidupan di Eropa, para pria sering merasa membersihkan hidung atau melap keringat dengan saputangan. Ini sama seperti perempuan-perempuan Eropa jaman dahulu selalu membawa saputangan di tangan mereka atau diletakkan di dalam tas jinjing.

Makin lama saputangan di saku jas pria diganti dengan membalikkan kantong saku agar bisa menonjol. Ada juga yang menggantinya dengan dijahit agar seperti aksesoris saja. Dengan begitu citra saputangan yang menyembul di saku jas depan pria adalah ekspresi diri. Para perempuan punya beragam ekspresi mode yang selalu berganti, sedangkan pria tak banyak. Saku jas pria menjadi aksesoris mode yang menampilkan pria tampil elegan.

Namun demikian saku jas depan pria yang ditambahkan dekorasi ternyata menimbulkan keunikan. Di beberapa negara Eropa jaman dahulu menempatkan saputangan dari kain linen yang dihias. Ini seperti menandakan pribadi si pemakai jas. Bagaimana pun warna jas yang tanpa motif akan memberikan kesan berbeda dengan saputangan berbentuk persegi menonjol di saku depan.

Sejarah lain mencatat di abad 15, kain linen dari Tiongkok didatangkan ke Eropa. Bisa jadi ini menjadi cikal bakal mode penempatan saputangan persegi pada saku jas depan pria. Meski kini tidak semua jas pria masih melakukan demikian, namun ini bisa jadi pilihan mode jika pria ingin tampil berbeda.

Good to know 🙂

Leave a comment