Bellflower, Bunga Seperti Lonceng Berbentuk Klasik dan Tak Hanya Penghias Rumah Saja Tapi Akarnya Bisa Jadi Obat

Bunga bellflower warna ungu.
Ada pula bunga bellflower warna putih.

Bunga bellflower dalam bahasa jerman disebut “Glockenblumen” yang ternyata menyimpan berbagai informasi menarik yang saya tidak ketahui. Itu sebab saya mencari tahu bunga ini lebih banyak setelah saya melihatnya tumbuh indah di perkarangan rumah. Bunga ini kebetulan yang saya dokumentasikan ada dua warna. Seperti yang anda lihat, saya punya warna ungu dan warna putih. Sejak bulan Februari sudah keluar kuncupnya dan bulan Mei sudah menampilkan bunga-bunga yang cantik seperti lonceng.

Saya sebut bunga bellflower saja seperti “bell” lonceng dalam bahasa indonesia, karena bunga terompet jenisnya berbeda, meski agak mirip. Bunga terompet disebut nama ilmiahnya “Brugmansia” sedangkan bunga bellflower dalam nama ilmiah adalah “Campunula” sehingga keduanya jelas berbeda. Campunula sendiri dalam bahasa latin diartikan sebagai “little bell” sedangkan bunga terompet kadang disebut bunga “angle’s trumpets“.

Itu baru informasi pertama dimana saya benar-benar tidak bisa membedakannya dengan baik di awal. Memang jenis bunga bellflower sendiri punya sekitar 500 varian yang berbeda. Bunga ini cocok diletakkan di balkon, teras rumah atau penghias kusen jendela. Bunga ini tak rumit untuk merawatnya. Bunga ini banyak disukai karena perawatannya yang mudah dan bunganya yang cantik penghias teras rumah.

Sebagai bunga penghias teras rumah dan balkon, bunga ini direkomendasikan ahli tanaman karena bentuknya yang klasik. Di Inggris bunga belllflower lebih banyak dikenal dengan “cantebury bells” dimana ini masuk dalam varian bellflower juga. Bunga klasik ini digemari karena tidak butuh banyak pupuk dan tidak terlalu repot merawatnya.

Lain Inggris, lain Korea Selatan. Saya mencari tahu soal bunga bellflower ternyata bunga ini sendiri menjadi lirik lagu budaya populer (=folk song) di negeri gingseng itu. Bunga bellflower disebut tumbuh liar dan mudah ditemukan. Bunga ini mendapat tempat di hati rakyat Korea Selatan. Konon mereka suka juga menikmati masakan dari akar bunga bellflower.

Akar bunga bellflower katanya banyak mengandung vitamin dan mineral. Akar bunga ini pun baik dikonsumsi karena bisa mengurangi peradangan dan infeksi, mengatasi bisul dan mengurangi batuk. Akar bunga ini disebut “doraji” yang biasanya menjadi sumber pengobatan herbal juga. “Doraji” biasa terjual fresh dan ada juga yang kering. Hanya saja saya benar-benar tak tahu bagaimana cara memasaknya, meski saya punya bunga bellflower.

Tak hanya Korea Selatan saja, bunga bellflower juga ada di dataran Tiongkok dan Jepang. Tetapi kembali lagi seperti yang saya katakan bunga bellflower ini punya ratusan varian. Bunga bellflower di musim semi sering dijadikan icon mode fashion musim semi. Sebagian pakaian wanita di negeri empat musim misalnya memakai bunga bellflower sebagai motif desain musim semi.

Sepertinya saya sudah cukup mencari tahu soal bunga bellflower. Tetapi anda mungkin penasaran jika ada seseorang memberikan bunga bellflower ini pada anda. Katanya sih, bunga ini lambang ucapan terimakasih. Hmm, bagaimana bunga bellflower di Indonesia?

Saya tunggu anda yang bercerita tentang bunga bellflower di Indonesia.

Advertisement

2 thoughts on “Bellflower, Bunga Seperti Lonceng Berbentuk Klasik dan Tak Hanya Penghias Rumah Saja Tapi Akarnya Bisa Jadi Obat

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s