

Saya sudah lama tidak membahas kuliner asal Italia karena saya sibuk berkreasi di dapur sendiri. Kebetulan saya dan suami ada waktu buat jalan-jalan sebentar dan kami belum menikmati makan malam. Kami pun pergi ke restoran yang kebetulan saat itu sudah jam 19.30 malam hari di sekitar Salzburg, Austria. Mobil kami mulai menyusuri jalan pulang ke hotel, sementara mata kami mencari lokasi restoran yang masih beroperasi.
Tanpa pikir panjang, kami berhenti restoran khas Italia yang mengusung menu istimewa adalah pizza. Mengapa? Si pemilik restoran yang menyambut kami dan para tamu lain berpendapat bahwa restoran yang baru saja kami datangi ini memang banyak digandrungi akan crunchy dan tasty pizza yang dijualnya. Di sini tersedia berbagai macam rasa pizza yang dikehendaki, mulai dari vegan, vegetarian, sea food hingga rasa apa saja yang disukai pengunjung.
Mendengar penjelasan pemilik restoran yang ahli menjelaskan pizza, suami pun tertarik mencoba pizza sea food yang ditambahkan ikan sardelle. Ikan sardellen ini seperti ikan terri bentuknya, begitu kecil, rasanya agak asin tetapi enak dan renyah. Ikan sardellen ini memang menjadi kebanggaan kuliner negeri pizza tersebut. Ikan sardellen menyempurnakan rasa pizza sea food yang dipesan suami. Padahal dia juga pernah memesan pizza yang sama sebelumnya, yang bisa dicek di sini.
Tentang ikan sardellen juga pernah saya ulas saat saya mencoba street foods di Ljubljana, Slovenia. Rasa ikan yang gurih ini, aduhai nikmatnya seperti ikan terri.
Sedangkan saya tidak terpengaruh pada pizza karena saya hanya ingin makanan yang tak besar porsinya, semacam salad. Pilihan saya jatuh pada salad daging sapi yang nikmat seperti pada foto yang saya sertakan. Semula saya berpikir bahwa salad daging sapi yang saya pesan itu mirip dengan carpaccio, yang pernah dipesan. Carpaccio juga sama-sama salad dengan daging sapi, tetapi ada yang berbeda tentunya.
Kemudian, pemilik restoran yang ramah menghampiri saya dan menjelaskan bahwa mereka juga memiliki menu carpaccio juga. Itu artinya saya memang tidak memperhatikannya dalam buku menu. Namun begitu, saya juga senang dengan salad daging sapi yang saya pesan juga karena rasanya yang juga lezat dan pas untuk makan malam.
Dalam salad daging sapi terdapat irisan daging sapi matang, ini yang membedakan dengan carpaccio pastinya. Lalu ada telur rebus dan aneka sayuran yang disajikan dengan cara memanjang. Dressing sauce yang saya rasakan ada asam manis dengan saus balsamico khas Italia yang menyertainya. Bawang merah besar yang fresh pun melengkapi rasa salad yang saya pesan.
Meski makan malam sudah tampak terlambat buat kami, namun menu yang lezat membuat kami tak sia-sia menantinya. Salad daging sapi dan pizza sea food yang tak pernah berhenti diulas.