Korea Selatan (1): Mengamati Warga Seoul yang Ramah

Ini masih soal jalan-jalan ke Korea, yang sekarang memang sedang booming budaya K-Pop yang tidak hanya melanda Indonesia saja loh. Saya punya teman baik, WNA USA yang jadi guru di Thailand bilang kalau banyak murid-muridnya menggandrungi gaya K-Pop. Lantas sewaktu saya bagikan cerita kunjungan dan foto-foto di Korea maka dia jadikan itu semacam bahan diskusi menarik di kelas.

Ternyata K-Pop tidak hanya melanda Asia, di Jerman juga loh. Sewaktu ada karnaval tahun lalu di pusat kota München, panggung anak muda pun menyetel lagu Gangnam style sambil berjoget ria ala Psy untuk mengusir dinginnya salju kala itu. Tanpa mau menggeneralisir, sekedar opini, berikut pengamatan hasil kunjungan saya ke Korea Selatan tahun 2012 lalu:

1. Pernah lihat tulisan Korea Selatan? Kata si Tour Guide yang membawa kami ke DMZ tour, paket tur ke perbatasan Korea Selatan – Korea Utara, bahwa tulisan korea selatan berasal dari campuran gaya huruf cina dan jepang.

2. Orang Korea Selatan sangat menghargai hasil produk buatan dalam negeri. Tak salah banyak orang pakai hp merk Samsung misalnya. Atau membeli mobil buatan Korea. Mereka juga sangat mencintai film buatan Korea sendiri dibandingkan impor.

3. Sebenarnya butuh waktu lama buat Korea Selatan untuk bangkit dalam dunia industri hiburan. Boleh dibilang musik mereka berkiblat ke negeri Paman Sam.

4. Bagi mereka, operasi plastik adalah hal yang wajar dan umum. Saya pun jadi merasa tidak aneh jika di sebelah saya adalah remaja laki-laki yang mukanya habis dipermak berjalan di tempat-tempat umum. Sayangnya saya tidak sempat mampir ke klinik operasi plastik, hehehe…

5. Tidak banyak bisa dijumpai orang Korea Selatan yang bisa berbicara bahasa inggris. Saya selalu tanya ke setiap orang dulu sebelum bicara, apa bisa bicara bahasa inggris? Umumnya mereka akan menghindar, menundukkan kepala dan mengatup kedua tangan di dada. Mungkin bahasa tubuhnya bilang bahwa saya tidak bisa bahasa inggris. Kejadian itu pun terjadi saat datang di hari pertama dan cari sarapan, saya dan teman harus bayar mahal karena lagi-lagi masalah komunikasi. Saya juga pernah nyasar di Seoul, baca https://liwunfamily.wordpress.com/2012/06/10/menyerah-5/.

image
(Salah satu makanan yang mengandung daging babi dipajang di tempat makan. Sumber foto: Dokumen pribadi)

 

6. Ini soal makanan. Bagi anda yang tidak makan daging babi, silahkan ditanya dulu ke penjualnya untuk memastikannya. Buat saya, rasa makanannya agak ajaib di lidah. Hampir setiap pesan makanan, saya selalu disuguhkan Kimchi, semacam menu wajib dan gratis. Oh ya, saya pernah makan malam bersama teman pria asal Korea, si Penjual menghidangkan semua makanan di meja. Saya hampir frustasi untuk membayarnya nanti. Rupanya memang begitu jika kita akan makan besar. Si penjual akan memajang makanan semua di meja. Kita hanya membayar menu utama saja. Wah, untungnya pula saya ditraktir oleh teman saya ini. Jika kita sudah merasa pasti dengan makanan yang mau dimakan, kita bisa menolak untuk tidak dihidangkan semua. Yang uniknya nih, sewaktu siang bolong yang menurut saya saat itu cuacanya masih sejuk dan ingin sekali makan mie rebus. Saya mampir sendirian di Resto tak jauh dari hostel menginap. Karena harga mie murah, saya pesan. Saya lupa nama makanannya. Si pelayan menyuguhkan seporsi mi dalam mangkuk besar, berikut es batu di dalam mi dan di luar mi serta gunting besar. Saya kaget dan bingung makannya. Rupanya di Korea saat itu sedang menuju musim panas, jadi mie disajikan pakai es. Jika musim dingin maka mie masih panas.

image

image
(Makan mie yang bercampur es batu di dalamnya. Disediakan gunting khusus memotong mi bila kesulitan. Sebelumnya penjual akan membagi empat bagian dengan gunting sebelum disajikan. Sumber foto: Dokumen pribadi)

7. Orang Korea punya karakter kerja keras. Di pusat kota Seoul saya akan temukan banyak kafe untuk mereka duduk sambil minum minuman lokal khas Korea. Mereka suka merayakan dan mengapresiasi kerja mereka dengan minum dan makan sampai larut malam. Jika larut malam, saya sering temukan mereka mabuk di sudut-sudut taman kota atau area pertokoan yang sudah sepi dan tutup. Di akhir pekan, mereka mengisi waktu bersama keluarga, teman atau pacar dengan duduk dan ngobrol di taman kota atau tempat wisata. Tempat wisata dan taman kota selalu penuh jika akhir pekan.

8. Anak muda Korea sedang digandrungi gadget. Saya amati mereka bisa berjalan sambil chatting. Meski mereka berpacaran, satu sama lain malah sibuk dengan gadget di tangan mereka.

9. Orang Korea termasuk orang yang tertib dalam berlalu lintas, ini di Seoul loh. Semua aturan dibuat jelas dengan huruf Korea dan cara bacanya. Mereka juga orang yang ramah terhadap orang asing.

10. Meski mereka terlihat modern, rupanya mereka sangat menghargai tata krama dan sopan santun. Buat mereka juga ciuman bibir di tempat umum masih tabu. Mereka akan berkata dengan sopan untuk menegur bila kedapatan orang yang tua, atau berbisik membicarakannya.

2. Gyokbugong palace (the bigest palace).
(Gyokbugong Palace adalah salah satu istana paling besar dari lima istana yang tersebar di kota Seoul. Sumber foto: Dokumen pribadi)

 

4. Hanok Traditional Village
(Hanok, Desa tradisional yang masih tetap terpelihara di balik kemegahan Kota Seoul yang metropolitan dan maju. Disini anda bisa menyaksikan tradisi yang masih dipegang orang Korea Selatan. Sumber foto: Dokumen pribadi)

 

6. The carnaval in Everland (like Disneyland)
(Everland diibaratkan seperti Walt Disney Korea Selatan, megah dan menarik sebagai wisata keluarga. Sumber foto: Dokumen pribadi)

 

6. The lantern festival
(Saat saya berkunjung, ada Festival Lampion di sepanjang jalan utama di Seoul. Sumber foto: Dokumen Pribadi)
7. Obama in Wax Museum
(Obama dalam Museum Wax 63 di Kota Seoul. Sumber foto: Dokumen pribadi)

Untuk lokasi wisata yang seru di Seoul, selain DMZ tour, coba juga kunjungi Everland semacam Disneyland dan Wax Museum 63 yakni semacam Madame Tussauds. Jika anda suka berbelanja bisa juga kunjungi pusat perbelanjaan terbesar Lotte Mart.

Advertisement

8 thoughts on “Korea Selatan (1): Mengamati Warga Seoul yang Ramah

    1. Hallo Andrea Wirayudha,

      Ini pertama kali saya merasakan sensasi mie campur es, tapi setelah ditanya oleh teman asal Korea bahwa saya datang saat menjelang musim panas sehingga dicampur es. Jika saya datang di musim dingin tentu mie harus dimakan saat panas. Begitulah 🙂 Terimakasih sudah berkunjung ya. Salam kenal

      Anna

      Like

  1. Hai, saya gresia. .
    Saya suka baca2 blog anda. . ada pengetahuannya. .
    Saya ingin bertanya, ketika anda pergi ke korea, apakah anda sudah bisa bahasa korea? ? Td saya baca anda menggunakan bahasa inggris dan wisata sendirian. .
    Apa anda tifdak takut tersesat, atau nanti bertemu orang yg jahat/penipu?”?
    Terima kasih. .

    Like

    1. Hallo Gresia, salam kenal 🙂 Ini saya langsung balas karena saya lagi mau nulis lagi hehehe… Sewaktu saya pergi ke Seoul, saya tidak bisa bahasa Korea. Sampai sekarang juga masih belum bisa. Selama ini saya travelling modalnya hanya bahasa Inggris plus bahasa tubuh hihihihi… Saya selalu berpikir pasti ada orang baik yang akan membantu. Sejauh ini saya merasa aman dan nyaman karena saya percaya niat saya baik alias berdoa saja dalam hati kalau takut. Kadang jika travelling, saya masih jumpai mereka yang banyak juga tidak bisa bahasa Inggris tetapi cukup pede dan tidak takut berpergian.

      Again thanks for visiting my blog. Terimakasih banyak juga sudah baca.

      Salam,
      Anna

      Liked by 1 person

    2. Kok bisa kak anna(sok akrab wkwkwk..) humble bgt ya. .
      Orang lain paling ga mau berbagi informasi kayak kak ana. .
      Makasi ya kak udah di balas. . klo ada tulisan baru. . kasih tau ke gmail ya kak. . pokok nya mulai sekarang saya rajin2 main ke blog nya kakak, biar bisa nyerap ilmu. .

      ** macam modus aja. . 😀

      Like

    3. Hahahahahaha… thank you sista for comments 🙂 Makasih ya sudah menginspirasi saya buat nulis lagi. Kadang suka mikir, ada gak sih yang baca kalo nulis gini? Hehehe (*sok serius mikir*)..Sepertinya dirimu ada blog juga, nanti aku berkunjung ke blogmu juga ya…

      Viel Spass

      Like

    4. Ada kak, tp masih kosong. .
      Aku ga kayak kak ana, ga suka nulis. . cuma mau baca. . haha. .
      Ouya, kak ana jaga kesehatyan di sana, biar bisa nulis terus. .

      Like

    5. Hi Gresiaputri,

      hahahaha… Gak adil, hayo belajar nulis, gak hanya baca :P. Nih quote yg bagus deh, Dengan membaca, kamu mengenal dunia tetapi menulis dunia akan mengenal kamu hihihihi…

      Semangat ya 🙂

      Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s