Salzburg, Austria (4): Menyimak Penggunaan Bis

Pemandangan Salzburg dari dalam bis.

Beli tiket di sini.

Bisnya panjang semacam bis gandeng.

Ada tempat untuk binatang peliharaan.

Reklame aplikasi untuk membantu penumpang bis.

Suasana bis yang nyaman dan bersih.

Halte tujuan selalu nampak otomatis di atas.

Penumpang yang berdiri disediakan tali gantung yang nyaman. Lalu ada informasi juga jika anda bisa membeli tiket pada sopir.

Tombol stop otomatis untuk mengingatkan sopir agar berhenti.

Tampak di luar adalah halte bis moderen dengan papan informasi otomatis tentang bis dan lama menunggu.

Di sini disediakan juga city tour bilamana anda suka film ‘Sound of Music’ karena mengambil latar shooting di Salzburg.

Beberapa kali datang ke Austria, saya biasanya menggunakan kendaraan pribadi. Lain waktu saya ingin mencoba moda transportasi umum, bis. Bis di Salzburg itu terlihat moderen dan bersih. Bisnya panjang semacam bis gandeng. Lalu pintunya otomatis serta petunjuk informasi halte pun dilakukan secara otomatis pula. Keren deh!
Terminal bis dekat dengan stasiun Hauptbahnhof Salzburg, berjalan kira-kira seratus meter ke depan. Jangan bayangkan terminal bis sebesar kota Jakarta dan kacaunya lalu lalang kendaraan! Di sini terminalnya sederhana hanya beberapa lajur dengan nama tujuan halte tertera secara otomatis di tiap lajur. Untuk bisa naik anda harus membeli tiket. Karena ingin sightseeing, maka saya pilih tiket 1 hari dengan biaya 4€ per orang. Pembayaran tiket juga bisa melalui kartu kredit atau debit asalkan ada logo yang sama yang tertera di mesin.

Ini semua adalah sistim kepercayaan bahwa anda punya tiket kala naik bis. Anda juga bisa beli tiket langsung ke sopir saat hendak naik. Di sekitar sopir ada mesin kasir dengan uang kembalian. Lengkap! Sementara saya pernah naik bis di Penang, Malaysia tidak punya uang kecil akhirnya saya ditolong penumpang lain untuk dibayarkan. Karena sopir bis di Penang tidak melayani transaksi pengembalian uang. Di Salzburg tidak, sopir bis punya mesin kasir untuk mengembalikan uang anda bila anda membayar dalam nominal yang besar.

Saya pikir setiap orang di bis dipercaya punya tiket di kantongnya. Ternyata baik di Jerman maupun di Austria diberlakukan petugas kontrol tiket dengan pakaian non dinas. Siapa sangka jika petugas memeriksa secara random dan anda kedapatan tak punya tiket! Apa yang terjadi? Anda kena denda. Nah itu saya tidak tahu berapa besarnya denda. 

Hanya saja saat pengalaman naik bis pertama kali di Salzburg, petugas tiket yakni pria berambut blonde dan berpakaian non dinas layaknya penumpang menunjukkan kartu kepada sopir. Dia meminta setiap penumpang untuk menunjukkan tiket kepadanya. Syukurlah saya membeli tiket! Pengalaman saya kena denda karena bertransportasi umum bisa di lihat di sini. Dari situ saya betul-betul menyimak bagaimana seharusnya berkendara agar tidak kena denda lagi. Di Eropa bo, mahal segalanya!

Bacahttps://liwunfamily.com/2014/07/20/tips-bertransportasi-umum-di-negeri-orang/

Begitu canggihnya bis ini sampai ada aplikasi penggunaan bis loh! Tuh lihat di promosi yang ditempelkan dalam bis. Setiap halte yang dituju bis tertulis dengan baik secara otomatis di layar atas dekat dengan sopir. Setiap halte bis akan berhenti. Tidak ada aturan lewat pintu mana saat naik atau turun namun jika anda belum ada tiket usahakan naik dari pintu depan agar bisa langsung membeli di sopir. Sebaiknya persilahkan dulu penumpang lain untuk turun, baru kita bisa naik bis agar tertib. 

Bisnya bersih dan bangkunya nyaman. Usahakan untuk tidak membuang sampah dalam bis. Ada tombol stop untuk pemberhentian mengingatkan sopir. Lalu di sudut lain, bagi penumpang yang membawa binatang peliharaan ada space khusus termasuk tali untuk anjing peliharaan agar nyaman. Jika tidak kebagian tempat duduk, anda bisa nyaman bergelantungan di tali bis yang disediakan. 

Bis berhenti sesuai halte yang ada, tidak bisa di sembarang tempat. Di halte ada yang sudah moderen dengan memasang papan halte otomatis yang bertuliskan spesifik bis dan lama menunggu. Keren ya seperti di stasiun saja. Namun ada juga halte yang belum terpasang papan informasi otomatis seperti itu. Pastinya turis yang datang tidak tersesat dan nyaman dalam bertransportasi umum.

Jika anda punya uang lebih, anda bisa menggunakan taksi juga. Taksi tersedia di beberapa tempat termasuk di depan mall, dekat stasiun Hauptbahnhof Salzburg. Namun jika ingin lihat-lihat kota, silahkan menggunakan bis! 

Apakah anda punya pengalaman lain soal bertransportasi umum? 

5 thoughts on “Salzburg, Austria (4): Menyimak Penggunaan Bis

Leave a comment