Stres yang Mana Anda Rasakan?

Dunia yang moderen dan super sibuk membuat kita begitu mudah terpicu untuk mengalami stres. Kata “Stress” sendiri baru diperkenalkan pada tahun 1900-an oleh seorang yang bernama Hans Selye.

Tepatnya dia meneliti bahwa stres adalah “the non-specific response of the body to any demand for change” sehingga reaksi tersebut yang kini dalam dunia moderen disebut stres.

Stres itu tidak memandang usia, status sosial, tingkat pendidikan dan lain sebagainya. Apakah Anda sedang mengalami stres saat ini?

Stres bisa terjadi ketika ada gap antara harapan dengan kenyataan. Namun stres mungkin terjadi sebelum suatu peristiwa terjadi seperti stres menghadapi ujian sekolah.

Stres bahkan berlangsung lama ketika pemicu stres tidak terselesaikan misalnya masalah perkawinan.

Stres terpicu dari peristiwa. Misalnya saya yang takut terhadap ular tiba-tiba saya mendapati ada ular di depan saya. Itu sudah membuat saya stres bukan main.

Saya biasanya berteriak, menggenggam erat orang di sekitar saya, jantung saya seperti berdetak kencang, kemudian otak saya akan mencari cara untuk keluar dari situasi tersebut.

Setelah dilihat dari keilmuan, hal itu dipicu oleh hormon yang menyebar ke seluruh tubuh. Hormon itu memobiliasi gula dan lemak untuk energi seperti menyiapkan strategi bahaya.

Apa yang dialami itu stres meskipun itu tidak membuat saya benar-benar sakit jantung seketika. Namun ada stres yang berujung benar-benar sakit jantung juga.

Perbedaan itu dilihat dari seberapa lama stres terjadi, intensitas, durasi bahkan sampai membahayakan di masa mendatang. Misalnya stres menghadapi perilaku anak remaja.

Seorang ibu kedapatan sakit jantung ketika diperiksa secara medis. Secara psikologis, si ibu menceritakannya pada konselor kepercayaannya, mengapa dia stres setiap hari menghadapi perilaku anak semata wayangnya.

Artinya stres benar-benar bisa menjadi penyakit serius ketika kita tidak mampu menanganinya dengan baik dan tepat. Kesulitan berkepanjangan tanpa ada solusi seperti stres harian, bukan tidak mungkin memicu sakit kronis.

Jangankan memikirkan peristiwa hidup yang berat seperti masalah perkawinan atau masalah keluarga, masalah kemacetan di jalan yang dihadapi pun bisa menghasilkan stres tersendiri.

Bagaimana menurut Anda?

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s