Italia (13): Roma Tidak Mungkin Dibangun dalam Semalam

Keindahan pusat kota Roma di sore hari.

Di ujung tampak spanish steps. Di kanan adalah butik Gucci dan beberapa pertokoan ternama lainnya. 

Petugas kebersihan mengangkat sampah-sampah agar kota tetap bersih dan elok dipandang.

‘Rom ist auch nicht am einen Tag erbaut worden.’ Demikian pepatah bahasa Jerman menyebutkan bahwa membangun kota Roma tidak mungkin dalam semalam. Arti peribahasa ini adalah jangan pernah takut untuk mewujudkan mimpi, meskipun terlihat mustahil. Tidak ada mimpi yang terlalu besar atau pemimpi yang terlalu kecil, teruslah berpegang pada impian anda!

Adalah kota Roma yang tak pernah saya bayangkan di masa kecil bahwa suatu saat saya bisa tiba di sini. Saya hanya berpikir saat masih sekolah, hanya kalangan berduit untuk bisa di sini. Ternyata saya bisa hanya karena suatu keinginan bahwa saya bisa berkunjung ke rumah Tuhan di Vatikan. Sensasi petualangan yang tak pernah saya dapatkan sebelumnya bilamana saya traveling. Di sini saya menikmati keindahan tiap sudut sejarah bahwa dulu kota ini begitu indah dibangun. Anda akan melihat ini lebih sekedar seni. Ini adalah soal rasa dan gairah kehidupan jaman dulu kala. 

Bangunan bercirikan baroque tak ubahnya seperti di Jerman. Namun di Roma, bangunan ini menyimpan sejarah dan misteri peradaban manusia yang pernah ada ribuan tahun lalu. Modernitas tidak menggerus antusias turis untuk menikmati setiap inchi kota Roma. Bahkan situs yang masih ada dibiarkan untuk dilindungi meski kebutuhan lahan di kota Roma begitu tinggi.

Kupon WC terlihat 0,50€ tetapi anda mesti bayar 1€.

Anda tahu begitu pelitnya kafe di pusat kota Roma menyediakan hanya 1 toilet bersama atau unisex. Jadi baik laki-laki maupun perempuan yang berhasrat ingin ‘ke belakang’ harus mengantri dalam ruang yang sama. Beberapa kali saya dan suami berhenti di kafe/restoran untuk sekedar ‘urusan ke belakang.’ Di tempat wisata tidak semua ada WC umum. Jika pun ada, siapkan koin 1€ untuk bisa membuka pintu masuk. Meski tertulis di bon 0,50€ tetapi kita harus membayarnya dua kali lipat jika ingin pintu WC terbuka.

Kiri kanan digunakan untuk parkir kendaraan.

Tanda peringatan petunjuk parkir.

Apartemen di kota Roma.

Lahan begitu mahal di sini. Mahalnya lahan terlihat dari parkir mobil yang selalu ada di pinggir jalan. Kiri dan kanan jalan dimanfaatkan untuk parkir kendaraan. Ini Roma! Gedung parkir kendaraan? Sepertinya saya harus tinggal lebih lama untuk mengetahui sewa parkir di area khusus parkir.

Jalurnya pun banyak seperti pepatah mengatakan ‘banyak jalan menuju Roma.’ Di peta kota Roma terlihat jalan-jalan yang kecil dan mungkin hanya satu jalur atau jalur yang digunakan bersama-sama meski berbeda tujuan. Pernah tersesat di sini? Anda pasti mengenal saya dengan baik soal tersesat. Syukurnya, saya selalu bisa kembali ke tempat tujuan. Penduduk kota Roma sangat ramah dan helpful

Peta kota Roma yang dibelah sungai. Kiri masih di kota Roma adalah Vatikan. Kanan adalah pusat kota Roma.

Contoh lukisan dari seniman ternama.

Bangunan yang tak lekang oleh waktu. Indah sekali!

Ini sebab orang bijak mengatakan ‘banyak jalan menuju Roma.’ Demikian bahwa banyak cara untuk mencapai tujuan anda. Banyak cara untuk membuktikan impian anda, tidak harus dengan jalur yang sama dan direncanakan ‘kan. Bahwa terkadang hal tak terduga dan tak direncanakan membuat anda sadar bahwa hidup itu berisi kepingan keajaiban.

Siapa ingin berkunjung ke kota Roma?

Anda akan melihat bahwa kota ini sepertinya dulu menyimpan kejayaan peradaban. 

Menikmati kota Roma pun tak cukup semalam. Bangunan megah dan lukisan indah para seniman tersohor dunia membuat saya berdecak kagum. Luar biasa! 

Terimakasih Tuhan, saya pernah melihat keindahan kota Roma yang dulu hanya dipelajari di sekolah 😊

Leave a comment