29 September, International Coffee Day. Sudahkah Ngopi?

Mari menikmati kopi pagi ini!

Hari Jumat (29/9) bertepatan dengan perayaan Internasional kopi. Kopi bukan hanya sekedar minuman saja melainkan juga gaya hidup. Berjamurnya kedai kopi menunjukkan betapa masyarakat punya kebiasaan menikmati lebih dari secangkir kopi. Apa itu? Obrolan dibalik kopi.

Apakah kopi bisa menimbulkan kecanduan? Bisa saja. Karena banyak orang memunculkan filosofi tiada power bekerja tanpa kopi. Life begins from coffee. Kandungan kafein dalam kopi dipercaya menjadi candu sehingga orang tidak terbiasa tanpa kopi di pagi hari. Itu sebab mereka bergairah bekerja dengan kopi sebagai sarapan.

Kopi tidak membuat sekat gender. Baik laki-laki maupun perempuan sama-sama senang minum kopi. Lalu, bagaimana jika peminum kopi sedang hamil? Studi menunjukkan bahwa perilaku perempuan hamil meminum kopi dalam ambang batas satu atau dua gelas sehari tidak berpengaruh pada tingkat kecerdasan anak, masalah perilaku atau obesitas. Para peneliti tidak menemukan hubungan antara asupan kafein ibu mereka dengan obesitas anak yang mereka kandung.

Citarasa kopi seperti memberikan filosofi tentang hidup. Bahwa apa pun wadah yang digunakan untuk minum kopi, namun yang terpenting adalah bagaimana menikmati kualitas rasa kopi. Seumpama menikmati kualitas hidup, lupakan ‘wadah’ itu, bisa jadi jabatan pekerjaan, pendidikan, kekayaan, status sosial dan sebagainya.

Ilustrasi, Masjid Raya Aceh. Bukti otentik bahwa saya suka minum kopi gayo.

Ilustrasi, Gapura perbatasan Papua dan Papua New Guinea. Bukti otentik saya juga suka minum kopi papua selama di sana.

Berbanggalah Indonesia yang kaya akan kopi. Saya pernah singgah mulai di Aceh, dengan kopi arabica (gayo) yang khas hingga Papua dengan kopi robusta. Keren ‘kan? Indonesia punya itu semua.

Melalui perayaan hari kopi ini, semoga bukan hanya gaya hidup minum kopi yang meningkat namun industri kopi juga. Agar dunia tahu bahwa Indonesia punya kopi berkualitas.

Selamat Hari Kopi Internasional! Sudahkah Ngopi pagi ini? ☕

PS: Dirangkum dari berbagai artikel kopi di blog ini.

11 thoughts on “29 September, International Coffee Day. Sudahkah Ngopi?

    1. Oh baiklah. Saya pernah coba kopi klotok daerah Magelang… sering juga saya mampir di kopi Pandanaran di dekat Semarang kala masih tugas di sana… kopinya mantap. Nanti saya coba kopi tempatmu dek😁

      Like

    2. Sepanjangan Jogja, Magelang, Semarang sampai Kudus sekarang ngopi tak lagi bingung. Kedai kopi su dekat 😂

      Kalau mau tengok di google mungkin ada Kopi Bowongso. Semoga lekas bisa mencicipi. Hehehe.

      Like

    3. 😅😅😅 semua buku di sini bahasa Jerman pastinya dek, kecuali bisa bahasa Jerman… Jika suka bacanya, carinya di Indonesia aja 😄 berbahasa Indonesia soalnya… masak buku dipajang, bukan dibaca 😁

      Like

Leave a comment